News Update :

Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK

Penulis : Big Daddy on Sabtu, 23 Maret 2013 | 22.06

Sabtu, 23 Maret 2013

Satu lagi penegak hukum kita mendapat giliran untuk ditangkap tangan oleh KPK karena diduga menerima gratifikasi. Adalah Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyonoyang ditangkap KPK karena diduga terkait penyuapan untuk perkara Bansos Pemkot Bandung yang diadili olehnya. Setyabudi kedapatan menerima uang Rp 150 juta dari seorang bernama Asep. Adapun Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK berdasarkan pernyataan Jubir KPK Johan Budi dan sumber informasi lain adalah sebagai berikut:



Kamis (21/3)

Tim KPK meluncur menuju Bandung setelah mendapatkan informasi mengenai akan dilakukan penyerahan uang.

Jumat (22/3)

-Jumat pagi, tambahan tim dari Kuningan, Jakarta meluncur ke Bandung

-Jumat siang sehabis Jumatan tim membuntuti sosok Asep yang mengemudikan Avanza D 1605 IF. Asep menuju ke PN Bandung Jl Martadinata. Begitu sampai di lokasi, Asep memarkir mobilnya di seberang halaman PN Bandung.

Namun meski sudah sampai di lokasi, Asep tidak langsung masuk ke dalam gedung PN Bandung. Dia sempat berputar-putar jalan kaki di halaman. Baru belakangan dia akhirnya masuk ke dalam gedung.

Di dalam gedung, Asep langsung meluncur ke ruangan Setyabudi. Dia berjalan masuk meneteng tas kertas warna hijau.

Tepat pukul 14.15 WIB, Asep berjalan keluar dari ruang Setyabudi. Tas kertas yang dibawanya sudah berpidah tangan.

Tim KPK yang sudah mengintai langsung merangsek masuk. Asep diminta lagi masuk ke dalam ruang Setyabudi untuk menunjukkan tas kertas yang tadinya dia bawa.

Begitu masuk ke dalam ruang Setyabudi, tas tersebut masih tergeletak di atas meja. Begitu tim penyidik membukanya, didapati uang seratus ribuan dengan total nilai Rp 150 juta yang dibungkus kertas koran. Tim lantas mengamankan Setyabudi dan Asep.

Di mobil Asep KPK menemukan uang lain sejumlah Rp 100 juta. Uang itu turut disita KPK.

-Sore

Tim KPK yang lain, langsung mengejar dua orang lain yakni Heri Nurhayat Plt Kepala Dinas Pengelonaan keuangan dan Aset Daerah Pemkot Bandung serta Pupung, Bendahara Dinas Pengeloalaan Keuangan dan Aset Daerah. Tim menduga dua orang tersebut memiliki kaitan dengan Asep, terutama terkait perintah pemberian uang.

- Pukul 18.55 WIB

Setyabudi dan Asep dibawa ke KPK. Setyabudi dikawal dua penyidik dan diborgol, sedangkan Asep tidak.

-Pukul 19.50 WIB

Giliran Heri Nurhayat dan Pupung digiring ke kantor KPK. Bersama keduanya, KPK juga mengamankan satpam PN Bandung untuk dijadikan saksi kejadian.

Kini keempatnya akan menjalani pemeriksaan maksimal 1 x 24 jam untuk kemudian akan diumumkan status hukum mereka.
Sumber: http://news.detik.com/read/2013/03/22/204635/2201640/10/kronologi-penyuapan-kepada-hakim-st?nd771104bcj



komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Lapas Sleman

Pada hari Sabtu (23/3/2013) dinihari, terjadi penyerangan di Lembaga Pemasyarakataan Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang dilakukan oleh orang-orang bertopeng. Penyerang yang diduga berjumlah belasan orang tersebut mengancam petugas lapas yang sedang berjaga agar menunjukkan tahanan titipan dari Polda DIY atas kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian dengan korban anggota Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Santoso di salah satu Kafe yang cukup terkenal. Empat orang yang merupakan tahanan titipan Polda DIY tersebut ditemukan meninggal dunia dengan luka tembakan senjata api. Adapun Kronologis Penyerangan Lapas Sleman tersebut adalah sebagai berikut: 

Berita Satu
Kepala Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sukamto Harto, mengirimkan surat yang berisi kronologi kejadian kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Derah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Berikut kronologi kejadian berdasarkan surat tersebut.
Sekitar pukul 00.45 WIB, datang segerombolan orang ke Lapas. Salah seorang dari gerombolan yang berpakaian paling rapi mengetuk pintu utama Lapas sembari menunjukan surat dari Polda DIY. Atas permintaan membukakan pintu, petugas penjaga gerbang menolaknya.
Akibat penolakan itu, anggota gerombolan lain terlihat menodongkan senjata dan granat. Mereka memaksa masuk dan meminta kunci blok hunian para empat tahanan titipan dari Polda DIY.
Petugas Lapas mengatakan, bahwa kunci blok hunian dipegang oleh Margo Utomo, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas di rumah dinasnya. Salah seorang dari gerombolan meminta diantarkan ke rumah Margo sembari menodongkan senjata laras panjang.
Kemudian, Kepala Jaga Edi Prasetyo, dipaksa untuk menunjukkan ruangan kepala Lapas dan tempat penyimpanan alat rekam CCTV di lantai dua. Lagi-lagi mereka melakukan perintah para anggota gerombolan dibawah todongan senjata laras panjang. Sesampainya di ruang kepala lapas, Edi diminta tiarap.
Tak lama berselang, Margo tiba di Lapas membawa kunci kotak untuk membuka kunci blok hunian. Ia sempat menghubungi Sukamto, namun tindakannya tersebut diketahui oleh anggota gerombolan, sehingga ponsel direbut secara paksa dan kunci kotak dirampas.
Kotak berisi kunci tersebut nyatanya sudah dipecahkan dan Edi diperintahkan untuk menunjukan kunci blok hunian. Para gerombolan dan sejumlah petugas Lapas menuju blok hunian. Sempat terjadi kontak fisik antara gerombolan dengan petugas Lapas.
Sesampainya di BLOK A kamar nomor 5 yang berisi 35 tahanan, petugas Lapas diminta tiarap dan sempat dipukul oleh petugas gerombolan. Dalam posisi tersebut, mereka tidak bisa menyaksikan apa yang terjadi. Mereka hanya mendengar beberapa kali letusan senjata api.
Setelah terdengar beberapa kali bunyi letusan, para gerombolan itu lari ke pintu utama dan meninggalkan Lapas. Para petugas Lapas yang tengah tiarap itu berdiri dan menyaksikan ada empat tahanan yang sudah tak bernyawa akibat luka tembakan dibagian tubuhnya.
Rombongan yang berjumlah 10 hingga 15 orang tersebut melarikan diri pada pukul 01.05 WIB menggunakan dua buah mobil yang terparkir di jalan depan area lapas.
Sumber: www.beritasatu.com/nasional/103669-kronologi-penyerangan-lapas-sleman.html

Monitor Indonesia.com
Inilah Kicauan Lengkap @RagilSempronk:
Malam Selasa 18 mar 2013 sekira pkl 02.45 wib yg lalu di Hugo's cafe Jogja telah terjadi keributan antara oknum kopasus dgn beberapa orang.
Keributan trjdi antara Sertu Santoso ttl Palembang 12-1-82, dgn kelompok Diky Sahetapi (kira2 10 orng) yg mengakibatkan Sertu Santosa tewas.
Esoknya Polisi tangkap Diky. S dan ditetapkan sbg tsk beserta 9 tmnnya (6 buron). (Dari sini unsur akan adanya balas dendam sudah tercium).
Kapolda langsung berkoordinasi dgn Pimpinan TNI, penjagaan di Mapolda DIY sangat ketat. Hal tsb utk menanggulangi kejadian Sumsel di Jogja.
*oh iya, tambahan: 4 tsk tersebut terdiri dari Diky Sahetapi (pelaku penusukan), Dedi, Adi, dan Johan (pecatan polisi krna kasus shabu).
Dan ternyata apa yg dikhawatirkan itu benar terjadi semalam, pdhl sebenarnya bisa ditanggulangi (sy tak mau banyak menduga alasannya).
Lanjut ya. Berdasar info dari teliksandi, pada malam rabu ada 4 truk militer dgn puluhan penumpang pakaian preman masuk jogja.
Malam kamis dan jumat kembali lg dgn puluhan motor, bahkan ditemani dgn ormas islam (dari info mereka menyisir teman2 tsk atau yg sedaerah).
Dan puncaknya malam tadi, sekitar 15-17 orang dgn mobil, dgn rompi anti peluru dan dazo (penutup wajah) menyerbu Lapas Sleman di Cebongan.
Kejadian awal pukul 01.00 seseorang mengetok pintu LP mengaku dr Polda DIY ijin bon tahanan, an tsb diatas, tp sipir tak segera buka pintu.
Sipir beralasan akan minta ijin atasan, tp pengetuk mengancam akan meledakkan pintu dgn granat. terpaksa pintu dibuka oleh sipir.
Rombongan langsung masuk minta ditunjukan sel tahanan 4 tsk, yg lain berjaga di jalan depan LP dan mencegat pengguna jalan yg akan lewat.
Anggota sipir sempat menolak menunjukan, tp dianiaya dgn popor AK 47 dan dgn terpaksa menunjukan sel 5A blok anggrek tempat 4 tsk ditahan.
Di dlm sel ada 35 tahanan, tp dgn lihai gerombolan tsb melihat dan memberondong 4 tsk tahanan titipan tsb tanpa melakukan kesalahan.
Setelah itu rombongan penyerang membawa kamera cctv, kejadian sangat cepat dan profesional, hanya sekitar 15-30 menit..
Dan tewaslah 4 tsk pembunuh kopasus tsb diberondong AK 47 yg membuat seluruh tahanan lain dan masy sekitar ketakutan bahkan pingsan.
Sumber: http://monitorindonesia.com/hukrim/54-hukrim/14573-dan-tewaslah-4-pembunuh-kopassus-itu-diberondong-ak-47.html


 
komentar | | Read More...

Kronologi Bentrokan Mahasiswa Uki dengan Warga

Penulis : Big Daddy on Kamis, 21 Maret 2013 | 22.47

Kamis, 21 Maret 2013



Bentrokan yang melibatkan mahasiswa terjadi lagi. Kali ini adalah bentrokan antara Mahasiswa UKI Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan warga yang bertempat tinggal di sekitar kampus. Bentrokan yang terjadi pada hari Kamis (21/3/2013) pukul 14.45 WIB tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam dan berakhir saat aparat kepolisian tiba dan memisahkan pihak-pihak yang terlibat bentrokan. Akibat peristiwa tersebut, tercatat 3 orang mengalami luka-luka yaitu dua mahasiswa, yakni Yakub, mahasiswa Fakultas Hukum UKI angkatan 2012; dan Hotlen, Mahasiswa Fakutas Hukum angkatan 2011; serta seorang warga yang bernama Eko Setyawan. Berikut adalah kronologi bentrokan yang terjadi antara Mahasiswa Uki dengan Warga tersebut:

Peristiwa Bentrokan Mahasiswa Uki dengan Warga diduga dipicu oleh salah paham antara petugas keamanan kampus dan mahasiswa UKI.
Dari situlah konflik mulai merembet ke pihak lain hingga melibatkan jumlah massa yang lebih besar.
"Penyebabnya, ada salah paham antara para mahasiswa dengan sekuriti sehingga orang kampung di belakang terbawa-bawa," terang Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni di lokasi.
Christian Dior (26), seorang aktivis kampus, menjelaskan, pada Selasa (19/3/2013) lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, seorang petugas keamanan kampus bernama Eko Setyawan menyuruh dua mahasiswa yang tengah berpacaran untuk meninggalkan pelataran universitas. Namun, petugas keamanan tersebut menggunakan kata kasar.
Kedua mahasiswa tersebut pun tak terima atas perilaku sang petugas keamanan. Keduanya lalu mengadu ke rekan lain, yakni mahasiswa Fakultas Hukum UKI. Belasan mahasiswa yang tak terima pun datang dan melakukan pengeroyokan hingga petugas itu mengalami luka lebam di wajah dan tubuh.
"Sampai situ sudah selesai. Nah tadi, teman-teman ini melihat satpam itu lagi. Disamperin, cekcok terus dipukulin lagi. Satpamnya lari ke arah kampungnya minta tolong," ujarnya.
Jufri (30), salah seorang warga setempat, mengatakan, pihaknya berang lantaran salah satu warganya yang menjadi sekuriti kampus dianiaya mahasiswa. Warga pun terpancing untuk melakukan aksi balas dendam kepada mahasiswa. Kamis, sekitar pukul 14.45 WIB, bentrok pecah.
"Mereka mahasiswa apa bukan, main pukul saja. Mana ngomongnya kasar, warga sini yang diam-diam pertamanya juga marah lah," ujarnya.
Bentrokan itu terjadi di akses Pintu III UKI yang menghubungkan antara Jalan Letjen Sutoyo dan permukiman warga. Kedua kelompok massa saling serang dengan menggunakan batu, besi, botol, dan sejumlah benda tumpul lainnya. Benda yang dilempar tampak mengenai kaca gedung Fakultas Ekonomi UKI hingga pecah. Di antara mereka ada juga yang melempar molotov.
Bentrokan mulai reda sekitar satu jam kemudian saat beberapa pimpinan polisi datang ke lokasi bentrok. Beberapa pimpinan tersebut adalah Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Muhammad Saleh, dan Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati Kompol Handini.
Mulyadi menambahkan, usai pihaknya melerai masing-masing kelompok masa, situasi telah kondusif. Warga dan mahasiswa menarik diri ke wilayahnya masing-masing. Adapun untuk mengamankan lokasi, pihaknya menaruh sejumlah personel, baik berseragam maupun pakaian bebas.
(http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/21/19124543/Satpam.Usir.Mahasiswa.Pacaran.Pemicu.Bentrok.UKI )
komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Kantor Redaksi Tempo 15 Maret 2013

Penulis : Big Daddy on Sabtu, 16 Maret 2013 | 13.50

Sabtu, 16 Maret 2013

Pada hari jum’at  15 Maret 2013 Kantor Redaksi Tempo di Jalan Raya Kebayoran Baru diserang oleh orang tak dikenal. Para penyerang yang diperkirakan berjumlah  8 orang melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam berupa parang dan kayu. Adapun Kronologis Penyerangan Kantor Tempo berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian adalah sebagai berikut:

"Kejadian bermula ketika karyawan Tempo bermain gitar sambil ngumpul di warung dekat lokasi. Lalu mereka ditegur oleh pelaku yang berada di sebelah tembok sehingga mereka adu mulut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (16/3/2013).

Akibat adu mulut itu, salah satu pihak yang berasal dari pemuda setempat merasa tidak senang. Tiba-tiba delapan orang pemuda datang ke lokasi warung dan terjadi penyerangan ke kantor Tempo tersebut.

"Pelaku tidak terima lalu memanggil temannya 8 orang dan menyerang kantor Tempo dan security dengan menggunakan parang dan kayu," paparnya.

Akibat kejadian itu, Rikwanto mengatakan ada 2 orang yang mengalami luka-luka. Selain itu empat sepeda motor yang di parkir di kantor tersebut juga diamuk massa yang sampai saat ini masih misterius.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Jakarta Selatan AKBP Yossie Priambodo menjelaskan aksi pelaku terekam CCTV. Namun, polisi belum berhasil menangkap para pelaku.

"Pelaku sudah teridentifikasi tapi masih kita lakukan pengejaran," jelas Yossie singkat.
Sumber: detik.com
komentar | | Read More...

Kronologi Penangkapan Hercules, 8 Maret 2013

Penulis : Big Daddy on Jumat, 08 Maret 2013 | 22.29

Jumat, 08 Maret 2013


Pada hari Jum'at 8 Maret 2013, terjadi penangkapan terhadap Hercules, salah seorang tokoh pemuda yang berasal dari Timor oleh anggota polisi dari Polda Metro Jaya di kawasan Perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) II Srengseng, Jakarta Barat. Berikut beberapa kronologi penangkapan Hercules yang terangkum dari media massa





Detik.com
Kronologi Penangkapan Hercules di Jakarta Barat 
Hercules dan 50 orang anggotanya digelandang ke Polda Metro Jaya. Sebelumnya, kelompok Hercules ini sempat mengusir pihak kepolisian yang tengah menggelar apel di kawasan Perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) II Srengseng, Jakarta Barat. Berikut kronologi penangkapan Hercules berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.

Pukul 17.00 WIB
Sebanyak 50 anggota Polres Jakarta Barat menggelar apel gabungan di Komplek KJI II Srengseng, Kembangan. Apel gabungan Satuan Reserse dan Kriminal dipimpin Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi. Turut hadir Wakil Kapolres AKBP Widodo dalam apel tersebut. Apel digelar setelah pihak kepolisian mendapat aduan dari masyarakat terkait aksi dugaan pemerasan yang dilakukan kelompok Hercules.

17.20 WIB
Saat apel berlangsung, Hercules dan 40-an orang mendatangi Hengki dan meminta apel yang digelar kepolisian di lokasi tersebut dibubarkan. Terjadi kericuhan dalam peristiwa tersebut, beberapa anak buah Hercules melempari kaca ruko PT Tjakra Multi Strategi dengan batu.

17.50 WIB
4 orang dari kelompok Hercules datang dengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka membawa senjata tajam. Empat orang tersebut selanjutnya dibawa ke Polres Jakarta Barat.

18.00 WIB
sebanyak 25 personel Resmob Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Heri Heryawan menyisir lokasi dan sekitar kediaman Hercules. Selanjutnya, sebanyak 45 orang diamankan di Polda Metro Jaya.

Menurut Rikwanto, sebelum peristiwa penangkapan, kelompok Hercules terlibat permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, terkait dengan pembangunan ruko di lokasi perumahan KJI II, Kembangan.
(Sumber: http://news.detik.com/read/2013/03/08/221813/2190106/10/)


Kompas.com
Kronologi Penangkapan Hercules Dkk
JAKARTA, KOMPAS.com — Penangkapan Hercules Rozario Marcal dan 50 anak buahnya bermula pada Jumat (8/3/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, tanpa diketahui sebabnya, Hercules memarahi seorang ibu di pertokoan milik PT Tjakra Multi Strategi dekat apartemen Belmont Residence, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Setelah memarahi ibu tersebut, tiba-tiba datang lima anak buah Hercules mengendarai tiga motor. Mereka membawa kelewang yang dibungkus kertas koran. Mereka langsung memecahkan kaca di salah satu toko di pertokoan tersebut. Praaang!!!

Kebetulan, saat itu aparat Polres Metro Jakarta Barat sedang melakukan apel di tempat yang sama. Melihat anak buah Hercules menghancurkan kaca, polisi langsung mendatangi mereka.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi pun menegur mereka. Namun, lima anak buah Hercules melawan sehingga langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolres Jakarta Barat.

Hercules yang ada di lokasi tidak terima anak buahnya ditangkap. Lalu, terjadi cekcok antara dia dan Kasat Reskrim. Hercules yang hendak dibawa polisi menolak ditangkap.

Tiba-tiba datang sekelompok anak buah Hercules lainnya dari Perumahan Kebon Jeruk Indah, tak jauh dari lokasi itu. Kasat Reskrim sampai mengeluarkan tembakan untuk menenangkan mereka. "Door... door... door." Polisi pun mengalah melihat jumlah anak buah Hercules yang lebih banyak.

Hercules dan kelompoknya kemudian kembali masuk ke perumahan Kebon Jeruk Indah. Sementara Kasat Reskrim Polres Jakbar menelepon Kasat Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Tak berselang lama, datang lima mobil Resmob yang berisi sekitar 20 anggota polisi yang membawa senjata laras panjang. Para anggota polisi itu langsung menyerbu ke dalam perumahan Kebon Jeruk Indah untuk menangkap Hercules dan anak buahnya. Setelah itu, mereka digelandang ke Mapolda Metro Jaya.
(sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/08/1948337/Kronologi.Penangkapan.Hercules.Cs)
komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Mapolres OKU oleh Oknum TNI

Penulis : Big Daddy on Kamis, 07 Maret 2013 | 23.18

Kamis, 07 Maret 2013

Pada hari Kamis, 7 Maret 2013 terjadi suatu peristiwa memprihatinkan dalam dunia hankam negara kita, yaitu pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh oknum anggota TNI yang diduga berasal dari  Yon Armed 15/76 Tarik Martapura. Peristiwa yang dilatarbelakangi oleh penembakan oknum anggota kepolisian terhadap anggota TNI pada beberapa waktu sebelumnya. Berikut adalah kronologi penyerangan dan pembakaran Mapolres OKU pada tanggal 7 Maret 2013


www.tempo.co
Kronologi singkat penyerangan Mapolres OKU menurut pihak Polda Sumatera Selatan:
Pukul 08.30
Sekitar 75 personel TNI Yon Armed 15/76 Tarik Martapura, Kamis pagi, mendatangi Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) menggunakan truk dan sepeda motor. Mereka hendak berdialog soal penanganan kasus tertembaknya TNI Prajurit Satu Heru Oktavianus oleh anggota Polres OKU, Brigadir Wijaya, dua bulan lalu yang tak jelas ujungnya. Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sedang tak berada di tempat.

Personel TNI diterima dengan baik dan dipersilakan masuk ke Markas Polres OKU. Sejumlah anggota Polres pun menyiapkan ruangan untuk pertemuan itu. Rencananya, mereka akan diterima oleh Kepala Bagian Operasi Polres OKU, Komisaris Polisi Afri S. Jaya.

Pukul 09.00
Sejumlah anggota TNI mulai mengamuk di dalam Mapolres dan menghajar tiga petugas jaga Polres OKU. Mereka adalah Aiptu Arwani (luka tusuk paha kiri), Briptu Berlin Mandala (luka tusuk di punggung), Bripka M., dan Asrul Hasibuan, yang merupakan petugas kebersihan.

Pukul 10.00

Anggota TNI meninggalkan lokasi yang sudah terbakar menuju markas Batalyon Artileri Medan 15/76 Tarik, Martapura.

Pukul 10.30
Rombongan TNI tak langsung kembali ke markas. Mereka berbelok menuju Mapolsek Martapura dan menghancurkan kantor Polsek Martapura. Kompol M. Ridwan yang berada di tempat pun langsung menjadi bulan-bulanan sejumlah anggota TNI AD.

Pukul 11.00
Puas memporak-porandakan Mapolsek Martapura, rombongan tentara kembali ke markas.
 (sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/03/07/063465666/Ini-Kronologi-Penyerangan-TNI-AD-ke-Mapolres-OKU)



Vivanews.com
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan  Kombes Pol R Djarot menjelaskan kronologi penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu yang terjadi Kamis, 7 Maret 2013, oleh puluhan anggota TNI.

"Secara tiba-tiba masuk ke Mapolres, baik beroda dua maupun truk, melakukan tindakan-tindakan sehingga Mapolres rusak dan terbakar," kata Djarot.

Sekitar pukul 10.00, massa bergeser dari Mapolres OKU mendatangi Mapolsek Martapura dan melakukan perusakan dimana ada korban dari pihak polri. Diantaranya Kompol Ridwan, Kapolsek Martapura, mengalami luka berat.

"Sekarang dirujuk ke Palembang," katanya. Beberapa anggota Polsek juga mengalami luka-luka. 

Kerugian materiil Mapolres rusak parah dan hangus terbakar 90 persen. "Belum bisa diidentifikasi nominalnya."
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/396064-kronologi-penyerangan-mapolsek-oku-versi-polisi
 
 
tribunnews.com
Penyerangan dan pembakaran oknum TNI Yonarmed 15 terhadap Mapolres Ogan Komering Ulu, Baturaja, Sumatera Selatan, kemungkinan besar terjadi karena didahului rangkaian peristiwa sebelumnya.
 Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan. Ia mengaku terkejut mendapat kabar itu ketika memberikan pengarahan kepada prajurit Kostrad.
"Saya mendapat laporan kesannya, anak-anak saya itu yang mendatangi. Tapi saya juga enggak mengerti mengapa terjadi seperti itu. Saya tidak mendengar ada penembakan dan sebagainya," ujar Pramono.

Menurut Pramono, sebelum ada penyerangan, didahului rangkaian sebelumnya di mana di tempat yang sama, ada angota TNI, khususnya dari satuan Yonarmed. Dia ditembak polisi dan meninggal.

Berdasar peristiwa tadi, pihak kepolisian kemudian menindaklanjuti perbuatan oknum polisi yang menembak.
"Di sini saya juga tidak mengerti kok kejadian bulan Januari jadinya begini," ungkap Pramono.

"Saya tetap pada prinsipnya siapa yang salah aku hukum. Mereka dari Armed 15. Kalau orangnya siapa saja saya belum jelas berapa banyak. Tapi saya harus akui itu terjadi," tegas Pramono yang mengaku akan menunggu investigasi.
http://www.tribunnews.com/2013/03/07/kronologi-penyerangan-mapolres-oku-versi-tni
 
 
 
komentar (1) | | Read More...

Total Tayangan Halaman

Categories

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger