News Update :
Home » » Kronologi Perampokan Pegadaian Syariah Yogyakarta

Kronologi Perampokan Pegadaian Syariah Yogyakarta

Penulis : Big Daddy on Rabu, 03 April 2013 | 18.36

Pada hari Selasa (2/4/2013), Pegadaian Syariah Unit Ngampilan Yogyakarta dirampok oleh 5 orang dengan kerugian total 6,7 M yang merupakan dana milik nasabah. Kerugian itu berupa perhiasan dan uang tunai senilai 13 juta rupiah. Adapun kronologi perampokan Pegadaian Syariah Ngampilan Yogyakarta dengan kerugian 6,7 M tersebut adalah sebagai berikut:


Sekitar pukul 10.00 WIB, datang lima orang yang memarkir sepeda motor mereka di sisi selatan, beberapa meter dari Pegadaian Syariah di Jl Letjen Soeprapto No 43 Yogyakarta. Kelimanya masuk pegadaian mengenakan helm dan langsung mendorong satpam, Sugeng, dari depan pintu bagian luar pegadaian, agar masuk ke dalam. Di dalam kantor itu Sugeng ditodong senjata laras pendek.

Pengelola Cabang Pegadaian Syariah, Slamet Riyadi (47), yang berada di balik meja bersekat kaca tak sempat bergerak. Lalu seorang pelaku masuk pintu kaca yang tak terkunci dan menodongkan senjata api ke arahnya.

"Mereka langsung menodongkan senjata dan memaksa minta ditunjukkan brankas uang," kata Slamet.

Sementara saat Slamet ditodong senjata, kasirnya, Wiwit, yang juga di dalam kantor itu secara spontan hendak mengevakuasi diri dengan berlari keluar. Namun sial, seorang perampok menangkapnya. Tiga orang karyawan pegadaian itu pun diikat dengan tali.

Dua orang, satpam Sugeng dan kasir Wiwit diancam di bawah todongan senjata, sedangkan Slamet dalam kondisi terikat dipaksa menuju ruang brankas. Terpaksa Slamet menunjukkannya, masuk melewati pintu di pojok kanan ruangan, menuju ruang brankas. Di ruangan itu Slamet kembali mengalami ancaman. Seorang perampok menggertak dengan melepaskan tembakan satu kali ke arah meja di dekat brankas. Kaca yang melapisi meja itu pun pecah.

"Ada suara letusan, tapi bukan suara seperti misalnya 'Boom' begitu. Jarak senjata saat tembakan dilepaskan sekitar lima sentimeter di atas meja," ujar Slamet, saat memberi keterangkan kepada Kapolresta, seperti ditirukan kapolresta.

Dalam tekanan, Slamet lalu membuka kunci brankas. Perampok langsung menjarah uang dan perhiasan emas dari dalam brankas dan ruangan itu. Dikabarkan mereka lalu kabur melalui pintu depan pegadaian itu.

"Perampokan itu diperkirakan berlangsung tidak lebih dari 20 menit. Perkiraan sementara lima pelaku. Tapi ada yang bilang enam," kata Kombes Pol Mustaqiem, beberapa menit setelah kejadian.

Saat para pelaku kabur melalui pintu depan pegadaian, sejumlah warga ada yang memergokinya. Namun, di antara mereka nampaknya hanya bisa menyaksikan dan tidak berbuat banyak. Seorang juru parkir di selatan pegadaian, Stefanus Supardi, ditemui wartawan mengaku melihat kelima perampok itu keluar dari pegadaian. Tiga di antaranya menggendong tas ransel yang diduga berisi penuh uang dan perhiasan emas hasil rampokan.

"Kalau katanya ada tembakan, tapi saya (dari luar) tidak mendengar suara tembakan itu," katanya di lokasi.

Menurutnya, mereka berlima mengendarai lima sepeda motor. Namun jenis sepeda motor itu dia tidak begitu memperhatikannya. Supardi tidak dapat memberikan banyak keterangan karena tak lama setelah kejadian langsung dibawa petugas dalam pengawalan ketat. Selain tiga orang karyawan pegadaian dan Supardi, polisi juga meminta keterangan dua saksi warga lainnya yang melihat kejadian di lokasi.

Berdasarkan informasi dihimpun dari petugas di lapangan, satu sepeda motor yang dikendarai perampok bernomor polisi AB4870 LO/LQ. Belum dipastikan apa jenis sepeda motor itu. Yang jelas, para perampok setelah keluar dari pegadaian lalu mengambil sepeda motor mereka dan kabur ke arah utara (arah Jlagran).
Sumber:  http://jogja.tribunnews.com/2013/04/03/ini-drama-perampokan-pegadaian-syariah/
Share this article :

Posting Komentar

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger