News Update :

Kronologi Suap ke Rudi Rubiandini

Penulis : Big Daddy on Rabu, 14 Agustus 2013 | 18.29

Rabu, 14 Agustus 2013

Penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan satu kejutan yang sangat besar, terutama bagi publik yang mengenal akademisi tersebut. Selain dikenal sebagai dosen yang baik di almamaternya, yang bersangkutan juga dikenal sebagai seorang yang sederhana, karena memiliki hobi mudik menggunakan kereta api ekonomi. Berdasarkan informasi yang berkembang, Rudi Rubiandini yang sempat menjadi wakil menteri ESDM ini sudah diintai oleh KPK cukup lama. berikut kronologi penyampaian suap kepada Rudi Rubiandini yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto:

KPK memulai operasi sore hari, Selasa (13/8/2013), sampai Rabu (14/8/2013) dini hari. Orang berinisial S memberikan dana kepada si A sebanyak 400 ribu dolar Amerika Serikat sekitar pukul 16.00 WIB.

"Dana itu diberikan kepada saudara R (Rudi) yang dijanjikan diberikan jam 9 malam," ujar Bambang dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Sekitar pukul 21.00 WIB, si A datang ke rumah Rudi yang terletak di Jalan Brawijaya VIII nomor 30, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ketika itu, A datang dengan sepeda motor gede (moge).

A menyerahkan uang 400 ribu dolar AS dalam tas dan motor gede yang ia kendarai sebelumnya. "(Rudi) mencoba starter moge itu," ujar Bambang.

Sekitar setengah jam transaksi, A meninggalkan rumah dan diantar oleh sopir Rudi. "Dengan mobil R (Rudi)," kata Bambang.

Tidak lama setelah itu, KPK melakukan penangkapan. Enam orang diamankan ke kantor KPK yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan.

Enam orang itu adalah Rudi, A, S, dua satpam rumah, dan sopir. S ditangkap di salah satu apartemen yang di Jakarta
Sumber: inilah.com
komentar | | Read More...

Kronologi peristiwa pembunuhan Franceisca Yofie di Bandung

Penulis : Big Daddy on Selasa, 06 Agustus 2013 | 20.09

Selasa, 06 Agustus 2013

Senin 5 agustus 2013 menjadi hari yang sangat menghebohkan bagi masyarakat Kota Bandung, bahkan sampai ke seluruh nusantara. Betapa tidak, suatu peristiwa tragis telah terjadi dimana seorang wanitadianiaya dengan begitu kejamnya. Franceisca Yofie nama wanita itu dibacok di bagian kepala dan diseret dengan motor sampai 500 meter sehingga kritis dan meninggal dunia di rumah sakit. Berkembang berbagai spekulasi terkait terbunuhnya wanita cantik tersebut, dari pekerjaannya sebagai manager perusahaan pembiayaan yang terkait dengan hutang-piutang, sampai dengan isu percintaannya dengan seorang perwira polisi yang dituding ada kaitannya dengan kasus ini.

Berikut kronologi peristiwa pembunuhan Franceisca Yofie  berdasarkan keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno usai ekspose di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Bandung, Selasa (13/8/2013) sebagaimana dirilis dari detik.com:

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 19.15 WIB
SPK Polsek Sukajadi mendapat laporan masyarakat via telepon bahwa ditemukan korban penganiayaan tanpa identitas mengalami luka berat di lapangan Abra, Jalan Cipedes Tengah.

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 19.25 WIB
Petugas polsek tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung membawa korban menuju RS Hasan Sadikin (RSHS) dalam keadaan kritis. Kemudian korban meninggal dunia di UGD RSHS dan tidak dapat tertolong. Lalu dilaksanakan olah TKP serta menyita beberapa barang bukti (pakaian, sampel darah, sampel rambut).

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 20.00 WIB
Petugas baru mengetahui korban berindentitas Franceisca Yofie (34) dari saksi RD (pemilik kos korban) yang menemukan mobil korban terparkir di depan gerbang dalam keadaan menyala dan ditinggalkan korban. Kemudian polisi menyita beberapa barang bukti (hp korban, surat dan dokumentasi pribadi korban).

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 20.30 WIB
Petugas melaksanakan olah TKP di area gerbang kos dan kamar kos korban, Jalan Setra Indah Utara 2 No 11.

Selasa (6/8/2013) sekitar pukul 01.30 WIB
Kakak korban EL membuat laporan di Polsek Sukajadi Bandung.

Selasa (6/8/2013) 09.00 WIB
Dilakukan olah TKP secara menyeluruh dari TKP 1 sampai TKP 2, memeriksa 10 saksi serta menyita 3 buah rekaman CCTV.

Rabu (7/8/2013)
Tim gabungan mendalami penyelidikan terhadap seluruh dugaan motif dari fakta di lapangan serta seluruh barang bukti yang disita.

Rabu (7/8/2013) pukul 22.00
Dilaksanakan gelar perkara dipimpin Kapolda Jabar dihadiri Kapolrestabes, Kabid Propam serta Dirkrimum membahas seluruh fakta temuan di TKP dan seluruh barang bukti yang disita serta dugaan adanya keterlibatan anggota Polri. Kapolda memerintahkan segera menangkap pelaku dan menindak tegas apabila ada anggota yang terlibat.

Kamis (8/8/2013)
Tim mendapat informasi adanya jual beli HP milik korban kemudian diamankan K dan D (penemu HP di sekitar TKP), E (perantara jual), kemudian dijual ke DR di ITC. K dan D ditahan karena pencurian pasal 363 KUHP, sedangkan E dan DR ditahan karena penadahan pasal 480 KUHP.

Sabtu (10/8/2013)
Tersangka Ade yang mengaku telah melakukan pencurian yang menyebabkan kematian korban di Lapangan Abra menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi didampingi kakek dan paman pelaku. Berdasar keterangan Ade, polisi lalu menangkap Wawan.

Sumber: detik.com
komentar | | Read More...

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali

Penulis : Big Daddy on Senin, 15 April 2013 | 22.59

Senin, 15 April 2013

Satu lagi kecelakaan transportasi udara terjadi di negara kita. Pada hari Sabtu 13 April 2013, sebuah pesawat Lion Air tipe Boeing 737-800 NG jatuh saat mendarat di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Pesawat yang berangkat dari Bandung tersebut jatuh ke laut sesaat sebelum rodanya menyentuh landasan Bandar Udara yang berada di Pulau Dewata tersebut. Untungnya pesawat yang mengangkut 108 tersebut tidak meledak sehingga seluruh penumpang dan kru pesawat bisa selamat meskipun ada sebagian yang terluka. Berikut adalah Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali  berdasarkan berbagai versi:

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air dari detiknews.com

Pesawat Lior Air rute Bandung-Denpasar jatuh di laut di Bali di dekat Bandara Ngurah Rai. 101 Penumpang dan 7 awak selamat. Belum diketahui apa penyebab pesawat itu jatuh.

"Pesawat terbelah," kata Sekretaris AP I Farid Indra saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (13/4/2013).

Cuaca di Ngurah Rai saat pesawat jatuh tengah gelap. Berikut kronologi pesawat sampai jatuh ke laut:

- 12.48 WIB

Pesawat Boeng 737 800 NG terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat dianggap laik terbang.

- 15.00 Wita

Kondisi cuaca di Ngurah Rai sudah mulai gelap

- 15.35 Wita

Pesawat hendak mendarat di runway Ngurah Rai. Tapi entah bagaimana pesawat menukik dan mendarat keras di bandara, kemudian lurus terus dan berhenti di laut.

- 15.40 Wita

Petugas bandara segera melakukan pertolongan. Tim evakuasi bergerak ke laut melakukan penyelamatan. Kondisi pintu darurat sudah terbuka

- 16.20 Wita

Seluruh evakuasi penumpang tuntas dilakukan. Seluruh penumpang selamat. Beberapa mengalami luka-luka.
 Sumber: http://news.detik.com/read/2013/04/13/170938/2219542/10/kronologi-lion-air-jatuh-di-laut-di-bali


Kronologis jatuhnya pesawat versi Menteri Perhubungan RI  yang disampaikan pada hari senin 15 April 2013

15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).

15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09.

15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, dan engineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.

15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.

Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup.

http://www.tempo.co/read/news/2013/04/15/090473576/Kronologis-Jatuhnya-Lion-Air-di-Bali-Versi-Menhub



komentar (2) | | Read More...

Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi

Penulis : Big Daddy on Rabu, 03 April 2013 | 20.26

Rabu, 03 April 2013

Nama Wiwin Suwandi yang selama ini belum dikenal publik tiba-tiba menjadi ramai disebut. Siapakah dia? Dalam sidang komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan Wiwin Suwandilah yang membocorkan draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.  Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar yang merupakan mahasiswa binaan Abraham Samad diusulkan oleh Sang Ketua KPK untuk direkrut menjadi sekretaris pribadinya di KPK. Sedangkan Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi adalah sebagai berikut


Pada pukul 20.20 WIB, tanggal 7 Februari 2013, Sprindik tersebut ditandatangani oleh tiga pimpinan KPK.

Kemudian, pada pukul 20.27 WIB, Abraham Samad memerintahkan Wiwin untuk meng-copy konsep dokumen Sprindik yang belum diparaf oleh semua pimpinan KPK tersebut. Konsep surat tersebut belum diberi tanggal, dan dibubuhi cap atau setempel  KPK.
Lalu, pada pukul 21.29 WIB, hasil copy-an tersebut diserahkan kembali oleh Wiwin kepada Abraham Samad.

Tetapi, pada pukul 21.30 WIB, Wiwin kembali melakukan scan untuk meng-copy dokumen tersebut. Pukul 21.46 WIB, Wiwin menyimpan hasil scan Sprindik kedua tersebut dan disimpan di laci mejanya. Kemudian pukul 21.51 WIB, Wiwin meninggalkan Gedung KPK dan pulang kerumahnya.

Keesokan harinya, pada 8 Februari 2013, sekira pukul 21.46 WIB, Wiwin kembali mengambil dokumen yang telah dicetak pada malam sebelumnya yang disimpan di laci.

Selanjutnya, Wiwin yang tinggal serumah dengan Abraham Samad itu, berangkat menuju kawasan Setiabudi Building dan bertemu dengan dua orang wartawan bernama Tri Suharman dan Rudy Polycarpus.

Di tempat itu, Wiwin  menunjukan dan menyerahkan satu lembar hasil scan cetak Sprindik yang di scan.

Hingga akhirnya, pada 9 Februari 2013, Sprindik atas nama Anas Urbaningrum beredar di media massa.

Wiwin diketahui memang mengenal dekat wartawan yang bernama Tri Suharman. Kedekatannya itu juga diketahui Abraham Samad. Abraham juga mengenal Tri Suharman, sebagai mantan wartawan yang sebelumnya bertugas di Makasar dan sekarang bertugas di KPK.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2013/04/03/339/785714/kronologi-pembocoran-sprindik-anas-oleh-wiwin-suwandi
komentar | | Read More...

Kronologi Perampokan Pegadaian Syariah Yogyakarta

Pada hari Selasa (2/4/2013), Pegadaian Syariah Unit Ngampilan Yogyakarta dirampok oleh 5 orang dengan kerugian total 6,7 M yang merupakan dana milik nasabah. Kerugian itu berupa perhiasan dan uang tunai senilai 13 juta rupiah. Adapun kronologi perampokan Pegadaian Syariah Ngampilan Yogyakarta dengan kerugian 6,7 M tersebut adalah sebagai berikut:


Sekitar pukul 10.00 WIB, datang lima orang yang memarkir sepeda motor mereka di sisi selatan, beberapa meter dari Pegadaian Syariah di Jl Letjen Soeprapto No 43 Yogyakarta. Kelimanya masuk pegadaian mengenakan helm dan langsung mendorong satpam, Sugeng, dari depan pintu bagian luar pegadaian, agar masuk ke dalam. Di dalam kantor itu Sugeng ditodong senjata laras pendek.

Pengelola Cabang Pegadaian Syariah, Slamet Riyadi (47), yang berada di balik meja bersekat kaca tak sempat bergerak. Lalu seorang pelaku masuk pintu kaca yang tak terkunci dan menodongkan senjata api ke arahnya.

"Mereka langsung menodongkan senjata dan memaksa minta ditunjukkan brankas uang," kata Slamet.

Sementara saat Slamet ditodong senjata, kasirnya, Wiwit, yang juga di dalam kantor itu secara spontan hendak mengevakuasi diri dengan berlari keluar. Namun sial, seorang perampok menangkapnya. Tiga orang karyawan pegadaian itu pun diikat dengan tali.

Dua orang, satpam Sugeng dan kasir Wiwit diancam di bawah todongan senjata, sedangkan Slamet dalam kondisi terikat dipaksa menuju ruang brankas. Terpaksa Slamet menunjukkannya, masuk melewati pintu di pojok kanan ruangan, menuju ruang brankas. Di ruangan itu Slamet kembali mengalami ancaman. Seorang perampok menggertak dengan melepaskan tembakan satu kali ke arah meja di dekat brankas. Kaca yang melapisi meja itu pun pecah.

"Ada suara letusan, tapi bukan suara seperti misalnya 'Boom' begitu. Jarak senjata saat tembakan dilepaskan sekitar lima sentimeter di atas meja," ujar Slamet, saat memberi keterangkan kepada Kapolresta, seperti ditirukan kapolresta.

Dalam tekanan, Slamet lalu membuka kunci brankas. Perampok langsung menjarah uang dan perhiasan emas dari dalam brankas dan ruangan itu. Dikabarkan mereka lalu kabur melalui pintu depan pegadaian itu.

"Perampokan itu diperkirakan berlangsung tidak lebih dari 20 menit. Perkiraan sementara lima pelaku. Tapi ada yang bilang enam," kata Kombes Pol Mustaqiem, beberapa menit setelah kejadian.

Saat para pelaku kabur melalui pintu depan pegadaian, sejumlah warga ada yang memergokinya. Namun, di antara mereka nampaknya hanya bisa menyaksikan dan tidak berbuat banyak. Seorang juru parkir di selatan pegadaian, Stefanus Supardi, ditemui wartawan mengaku melihat kelima perampok itu keluar dari pegadaian. Tiga di antaranya menggendong tas ransel yang diduga berisi penuh uang dan perhiasan emas hasil rampokan.

"Kalau katanya ada tembakan, tapi saya (dari luar) tidak mendengar suara tembakan itu," katanya di lokasi.

Menurutnya, mereka berlima mengendarai lima sepeda motor. Namun jenis sepeda motor itu dia tidak begitu memperhatikannya. Supardi tidak dapat memberikan banyak keterangan karena tak lama setelah kejadian langsung dibawa petugas dalam pengawalan ketat. Selain tiga orang karyawan pegadaian dan Supardi, polisi juga meminta keterangan dua saksi warga lainnya yang melihat kejadian di lokasi.

Berdasarkan informasi dihimpun dari petugas di lapangan, satu sepeda motor yang dikendarai perampok bernomor polisi AB4870 LO/LQ. Belum dipastikan apa jenis sepeda motor itu. Yang jelas, para perampok setelah keluar dari pegadaian lalu mengambil sepeda motor mereka dan kabur ke arah utara (arah Jlagran).
Sumber:  http://jogja.tribunnews.com/2013/04/03/ini-drama-perampokan-pegadaian-syariah/
komentar | | Read More...

Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK

Penulis : Big Daddy on Sabtu, 23 Maret 2013 | 22.06

Sabtu, 23 Maret 2013

Satu lagi penegak hukum kita mendapat giliran untuk ditangkap tangan oleh KPK karena diduga menerima gratifikasi. Adalah Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyonoyang ditangkap KPK karena diduga terkait penyuapan untuk perkara Bansos Pemkot Bandung yang diadili olehnya. Setyabudi kedapatan menerima uang Rp 150 juta dari seorang bernama Asep. Adapun Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK berdasarkan pernyataan Jubir KPK Johan Budi dan sumber informasi lain adalah sebagai berikut:



Kamis (21/3)

Tim KPK meluncur menuju Bandung setelah mendapatkan informasi mengenai akan dilakukan penyerahan uang.

Jumat (22/3)

-Jumat pagi, tambahan tim dari Kuningan, Jakarta meluncur ke Bandung

-Jumat siang sehabis Jumatan tim membuntuti sosok Asep yang mengemudikan Avanza D 1605 IF. Asep menuju ke PN Bandung Jl Martadinata. Begitu sampai di lokasi, Asep memarkir mobilnya di seberang halaman PN Bandung.

Namun meski sudah sampai di lokasi, Asep tidak langsung masuk ke dalam gedung PN Bandung. Dia sempat berputar-putar jalan kaki di halaman. Baru belakangan dia akhirnya masuk ke dalam gedung.

Di dalam gedung, Asep langsung meluncur ke ruangan Setyabudi. Dia berjalan masuk meneteng tas kertas warna hijau.

Tepat pukul 14.15 WIB, Asep berjalan keluar dari ruang Setyabudi. Tas kertas yang dibawanya sudah berpidah tangan.

Tim KPK yang sudah mengintai langsung merangsek masuk. Asep diminta lagi masuk ke dalam ruang Setyabudi untuk menunjukkan tas kertas yang tadinya dia bawa.

Begitu masuk ke dalam ruang Setyabudi, tas tersebut masih tergeletak di atas meja. Begitu tim penyidik membukanya, didapati uang seratus ribuan dengan total nilai Rp 150 juta yang dibungkus kertas koran. Tim lantas mengamankan Setyabudi dan Asep.

Di mobil Asep KPK menemukan uang lain sejumlah Rp 100 juta. Uang itu turut disita KPK.

-Sore

Tim KPK yang lain, langsung mengejar dua orang lain yakni Heri Nurhayat Plt Kepala Dinas Pengelonaan keuangan dan Aset Daerah Pemkot Bandung serta Pupung, Bendahara Dinas Pengeloalaan Keuangan dan Aset Daerah. Tim menduga dua orang tersebut memiliki kaitan dengan Asep, terutama terkait perintah pemberian uang.

- Pukul 18.55 WIB

Setyabudi dan Asep dibawa ke KPK. Setyabudi dikawal dua penyidik dan diborgol, sedangkan Asep tidak.

-Pukul 19.50 WIB

Giliran Heri Nurhayat dan Pupung digiring ke kantor KPK. Bersama keduanya, KPK juga mengamankan satpam PN Bandung untuk dijadikan saksi kejadian.

Kini keempatnya akan menjalani pemeriksaan maksimal 1 x 24 jam untuk kemudian akan diumumkan status hukum mereka.
Sumber: http://news.detik.com/read/2013/03/22/204635/2201640/10/kronologi-penyuapan-kepada-hakim-st?nd771104bcj



komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Lapas Sleman

Pada hari Sabtu (23/3/2013) dinihari, terjadi penyerangan di Lembaga Pemasyarakataan Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang dilakukan oleh orang-orang bertopeng. Penyerang yang diduga berjumlah belasan orang tersebut mengancam petugas lapas yang sedang berjaga agar menunjukkan tahanan titipan dari Polda DIY atas kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian dengan korban anggota Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Santoso di salah satu Kafe yang cukup terkenal. Empat orang yang merupakan tahanan titipan Polda DIY tersebut ditemukan meninggal dunia dengan luka tembakan senjata api. Adapun Kronologis Penyerangan Lapas Sleman tersebut adalah sebagai berikut: 

Berita Satu
Kepala Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sukamto Harto, mengirimkan surat yang berisi kronologi kejadian kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Derah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Berikut kronologi kejadian berdasarkan surat tersebut.
Sekitar pukul 00.45 WIB, datang segerombolan orang ke Lapas. Salah seorang dari gerombolan yang berpakaian paling rapi mengetuk pintu utama Lapas sembari menunjukan surat dari Polda DIY. Atas permintaan membukakan pintu, petugas penjaga gerbang menolaknya.
Akibat penolakan itu, anggota gerombolan lain terlihat menodongkan senjata dan granat. Mereka memaksa masuk dan meminta kunci blok hunian para empat tahanan titipan dari Polda DIY.
Petugas Lapas mengatakan, bahwa kunci blok hunian dipegang oleh Margo Utomo, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas di rumah dinasnya. Salah seorang dari gerombolan meminta diantarkan ke rumah Margo sembari menodongkan senjata laras panjang.
Kemudian, Kepala Jaga Edi Prasetyo, dipaksa untuk menunjukkan ruangan kepala Lapas dan tempat penyimpanan alat rekam CCTV di lantai dua. Lagi-lagi mereka melakukan perintah para anggota gerombolan dibawah todongan senjata laras panjang. Sesampainya di ruang kepala lapas, Edi diminta tiarap.
Tak lama berselang, Margo tiba di Lapas membawa kunci kotak untuk membuka kunci blok hunian. Ia sempat menghubungi Sukamto, namun tindakannya tersebut diketahui oleh anggota gerombolan, sehingga ponsel direbut secara paksa dan kunci kotak dirampas.
Kotak berisi kunci tersebut nyatanya sudah dipecahkan dan Edi diperintahkan untuk menunjukan kunci blok hunian. Para gerombolan dan sejumlah petugas Lapas menuju blok hunian. Sempat terjadi kontak fisik antara gerombolan dengan petugas Lapas.
Sesampainya di BLOK A kamar nomor 5 yang berisi 35 tahanan, petugas Lapas diminta tiarap dan sempat dipukul oleh petugas gerombolan. Dalam posisi tersebut, mereka tidak bisa menyaksikan apa yang terjadi. Mereka hanya mendengar beberapa kali letusan senjata api.
Setelah terdengar beberapa kali bunyi letusan, para gerombolan itu lari ke pintu utama dan meninggalkan Lapas. Para petugas Lapas yang tengah tiarap itu berdiri dan menyaksikan ada empat tahanan yang sudah tak bernyawa akibat luka tembakan dibagian tubuhnya.
Rombongan yang berjumlah 10 hingga 15 orang tersebut melarikan diri pada pukul 01.05 WIB menggunakan dua buah mobil yang terparkir di jalan depan area lapas.
Sumber: www.beritasatu.com/nasional/103669-kronologi-penyerangan-lapas-sleman.html

Monitor Indonesia.com
Inilah Kicauan Lengkap @RagilSempronk:
Malam Selasa 18 mar 2013 sekira pkl 02.45 wib yg lalu di Hugo's cafe Jogja telah terjadi keributan antara oknum kopasus dgn beberapa orang.
Keributan trjdi antara Sertu Santoso ttl Palembang 12-1-82, dgn kelompok Diky Sahetapi (kira2 10 orng) yg mengakibatkan Sertu Santosa tewas.
Esoknya Polisi tangkap Diky. S dan ditetapkan sbg tsk beserta 9 tmnnya (6 buron). (Dari sini unsur akan adanya balas dendam sudah tercium).
Kapolda langsung berkoordinasi dgn Pimpinan TNI, penjagaan di Mapolda DIY sangat ketat. Hal tsb utk menanggulangi kejadian Sumsel di Jogja.
*oh iya, tambahan: 4 tsk tersebut terdiri dari Diky Sahetapi (pelaku penusukan), Dedi, Adi, dan Johan (pecatan polisi krna kasus shabu).
Dan ternyata apa yg dikhawatirkan itu benar terjadi semalam, pdhl sebenarnya bisa ditanggulangi (sy tak mau banyak menduga alasannya).
Lanjut ya. Berdasar info dari teliksandi, pada malam rabu ada 4 truk militer dgn puluhan penumpang pakaian preman masuk jogja.
Malam kamis dan jumat kembali lg dgn puluhan motor, bahkan ditemani dgn ormas islam (dari info mereka menyisir teman2 tsk atau yg sedaerah).
Dan puncaknya malam tadi, sekitar 15-17 orang dgn mobil, dgn rompi anti peluru dan dazo (penutup wajah) menyerbu Lapas Sleman di Cebongan.
Kejadian awal pukul 01.00 seseorang mengetok pintu LP mengaku dr Polda DIY ijin bon tahanan, an tsb diatas, tp sipir tak segera buka pintu.
Sipir beralasan akan minta ijin atasan, tp pengetuk mengancam akan meledakkan pintu dgn granat. terpaksa pintu dibuka oleh sipir.
Rombongan langsung masuk minta ditunjukan sel tahanan 4 tsk, yg lain berjaga di jalan depan LP dan mencegat pengguna jalan yg akan lewat.
Anggota sipir sempat menolak menunjukan, tp dianiaya dgn popor AK 47 dan dgn terpaksa menunjukan sel 5A blok anggrek tempat 4 tsk ditahan.
Di dlm sel ada 35 tahanan, tp dgn lihai gerombolan tsb melihat dan memberondong 4 tsk tahanan titipan tsb tanpa melakukan kesalahan.
Setelah itu rombongan penyerang membawa kamera cctv, kejadian sangat cepat dan profesional, hanya sekitar 15-30 menit..
Dan tewaslah 4 tsk pembunuh kopasus tsb diberondong AK 47 yg membuat seluruh tahanan lain dan masy sekitar ketakutan bahkan pingsan.
Sumber: http://monitorindonesia.com/hukrim/54-hukrim/14573-dan-tewaslah-4-pembunuh-kopassus-itu-diberondong-ak-47.html


 
komentar | | Read More...

Kronologi Bentrokan Mahasiswa Uki dengan Warga

Penulis : Big Daddy on Kamis, 21 Maret 2013 | 22.47

Kamis, 21 Maret 2013



Bentrokan yang melibatkan mahasiswa terjadi lagi. Kali ini adalah bentrokan antara Mahasiswa UKI Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan warga yang bertempat tinggal di sekitar kampus. Bentrokan yang terjadi pada hari Kamis (21/3/2013) pukul 14.45 WIB tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam dan berakhir saat aparat kepolisian tiba dan memisahkan pihak-pihak yang terlibat bentrokan. Akibat peristiwa tersebut, tercatat 3 orang mengalami luka-luka yaitu dua mahasiswa, yakni Yakub, mahasiswa Fakultas Hukum UKI angkatan 2012; dan Hotlen, Mahasiswa Fakutas Hukum angkatan 2011; serta seorang warga yang bernama Eko Setyawan. Berikut adalah kronologi bentrokan yang terjadi antara Mahasiswa Uki dengan Warga tersebut:

Peristiwa Bentrokan Mahasiswa Uki dengan Warga diduga dipicu oleh salah paham antara petugas keamanan kampus dan mahasiswa UKI.
Dari situlah konflik mulai merembet ke pihak lain hingga melibatkan jumlah massa yang lebih besar.
"Penyebabnya, ada salah paham antara para mahasiswa dengan sekuriti sehingga orang kampung di belakang terbawa-bawa," terang Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni di lokasi.
Christian Dior (26), seorang aktivis kampus, menjelaskan, pada Selasa (19/3/2013) lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, seorang petugas keamanan kampus bernama Eko Setyawan menyuruh dua mahasiswa yang tengah berpacaran untuk meninggalkan pelataran universitas. Namun, petugas keamanan tersebut menggunakan kata kasar.
Kedua mahasiswa tersebut pun tak terima atas perilaku sang petugas keamanan. Keduanya lalu mengadu ke rekan lain, yakni mahasiswa Fakultas Hukum UKI. Belasan mahasiswa yang tak terima pun datang dan melakukan pengeroyokan hingga petugas itu mengalami luka lebam di wajah dan tubuh.
"Sampai situ sudah selesai. Nah tadi, teman-teman ini melihat satpam itu lagi. Disamperin, cekcok terus dipukulin lagi. Satpamnya lari ke arah kampungnya minta tolong," ujarnya.
Jufri (30), salah seorang warga setempat, mengatakan, pihaknya berang lantaran salah satu warganya yang menjadi sekuriti kampus dianiaya mahasiswa. Warga pun terpancing untuk melakukan aksi balas dendam kepada mahasiswa. Kamis, sekitar pukul 14.45 WIB, bentrok pecah.
"Mereka mahasiswa apa bukan, main pukul saja. Mana ngomongnya kasar, warga sini yang diam-diam pertamanya juga marah lah," ujarnya.
Bentrokan itu terjadi di akses Pintu III UKI yang menghubungkan antara Jalan Letjen Sutoyo dan permukiman warga. Kedua kelompok massa saling serang dengan menggunakan batu, besi, botol, dan sejumlah benda tumpul lainnya. Benda yang dilempar tampak mengenai kaca gedung Fakultas Ekonomi UKI hingga pecah. Di antara mereka ada juga yang melempar molotov.
Bentrokan mulai reda sekitar satu jam kemudian saat beberapa pimpinan polisi datang ke lokasi bentrok. Beberapa pimpinan tersebut adalah Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Muhammad Saleh, dan Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati Kompol Handini.
Mulyadi menambahkan, usai pihaknya melerai masing-masing kelompok masa, situasi telah kondusif. Warga dan mahasiswa menarik diri ke wilayahnya masing-masing. Adapun untuk mengamankan lokasi, pihaknya menaruh sejumlah personel, baik berseragam maupun pakaian bebas.
(http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/21/19124543/Satpam.Usir.Mahasiswa.Pacaran.Pemicu.Bentrok.UKI )
komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Kantor Redaksi Tempo 15 Maret 2013

Penulis : Big Daddy on Sabtu, 16 Maret 2013 | 13.50

Sabtu, 16 Maret 2013

Pada hari jum’at  15 Maret 2013 Kantor Redaksi Tempo di Jalan Raya Kebayoran Baru diserang oleh orang tak dikenal. Para penyerang yang diperkirakan berjumlah  8 orang melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam berupa parang dan kayu. Adapun Kronologis Penyerangan Kantor Tempo berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian adalah sebagai berikut:

"Kejadian bermula ketika karyawan Tempo bermain gitar sambil ngumpul di warung dekat lokasi. Lalu mereka ditegur oleh pelaku yang berada di sebelah tembok sehingga mereka adu mulut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (16/3/2013).

Akibat adu mulut itu, salah satu pihak yang berasal dari pemuda setempat merasa tidak senang. Tiba-tiba delapan orang pemuda datang ke lokasi warung dan terjadi penyerangan ke kantor Tempo tersebut.

"Pelaku tidak terima lalu memanggil temannya 8 orang dan menyerang kantor Tempo dan security dengan menggunakan parang dan kayu," paparnya.

Akibat kejadian itu, Rikwanto mengatakan ada 2 orang yang mengalami luka-luka. Selain itu empat sepeda motor yang di parkir di kantor tersebut juga diamuk massa yang sampai saat ini masih misterius.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Jakarta Selatan AKBP Yossie Priambodo menjelaskan aksi pelaku terekam CCTV. Namun, polisi belum berhasil menangkap para pelaku.

"Pelaku sudah teridentifikasi tapi masih kita lakukan pengejaran," jelas Yossie singkat.
Sumber: detik.com
komentar | | Read More...

Kronologi Penangkapan Hercules, 8 Maret 2013

Penulis : Big Daddy on Jumat, 08 Maret 2013 | 22.29

Jumat, 08 Maret 2013


Pada hari Jum'at 8 Maret 2013, terjadi penangkapan terhadap Hercules, salah seorang tokoh pemuda yang berasal dari Timor oleh anggota polisi dari Polda Metro Jaya di kawasan Perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) II Srengseng, Jakarta Barat. Berikut beberapa kronologi penangkapan Hercules yang terangkum dari media massa





Detik.com
Kronologi Penangkapan Hercules di Jakarta Barat 
Hercules dan 50 orang anggotanya digelandang ke Polda Metro Jaya. Sebelumnya, kelompok Hercules ini sempat mengusir pihak kepolisian yang tengah menggelar apel di kawasan Perumahan Kebon Jeruk Indah (KJI) II Srengseng, Jakarta Barat. Berikut kronologi penangkapan Hercules berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.

Pukul 17.00 WIB
Sebanyak 50 anggota Polres Jakarta Barat menggelar apel gabungan di Komplek KJI II Srengseng, Kembangan. Apel gabungan Satuan Reserse dan Kriminal dipimpin Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi. Turut hadir Wakil Kapolres AKBP Widodo dalam apel tersebut. Apel digelar setelah pihak kepolisian mendapat aduan dari masyarakat terkait aksi dugaan pemerasan yang dilakukan kelompok Hercules.

17.20 WIB
Saat apel berlangsung, Hercules dan 40-an orang mendatangi Hengki dan meminta apel yang digelar kepolisian di lokasi tersebut dibubarkan. Terjadi kericuhan dalam peristiwa tersebut, beberapa anak buah Hercules melempari kaca ruko PT Tjakra Multi Strategi dengan batu.

17.50 WIB
4 orang dari kelompok Hercules datang dengan mengendarai dua sepeda motor. Mereka membawa senjata tajam. Empat orang tersebut selanjutnya dibawa ke Polres Jakarta Barat.

18.00 WIB
sebanyak 25 personel Resmob Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Heri Heryawan menyisir lokasi dan sekitar kediaman Hercules. Selanjutnya, sebanyak 45 orang diamankan di Polda Metro Jaya.

Menurut Rikwanto, sebelum peristiwa penangkapan, kelompok Hercules terlibat permasalahan dengan PT Tjakra Multi Strategi, terkait dengan pembangunan ruko di lokasi perumahan KJI II, Kembangan.
(Sumber: http://news.detik.com/read/2013/03/08/221813/2190106/10/)


Kompas.com
Kronologi Penangkapan Hercules Dkk
JAKARTA, KOMPAS.com — Penangkapan Hercules Rozario Marcal dan 50 anak buahnya bermula pada Jumat (8/3/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, tanpa diketahui sebabnya, Hercules memarahi seorang ibu di pertokoan milik PT Tjakra Multi Strategi dekat apartemen Belmont Residence, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Setelah memarahi ibu tersebut, tiba-tiba datang lima anak buah Hercules mengendarai tiga motor. Mereka membawa kelewang yang dibungkus kertas koran. Mereka langsung memecahkan kaca di salah satu toko di pertokoan tersebut. Praaang!!!

Kebetulan, saat itu aparat Polres Metro Jakarta Barat sedang melakukan apel di tempat yang sama. Melihat anak buah Hercules menghancurkan kaca, polisi langsung mendatangi mereka.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi pun menegur mereka. Namun, lima anak buah Hercules melawan sehingga langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolres Jakarta Barat.

Hercules yang ada di lokasi tidak terima anak buahnya ditangkap. Lalu, terjadi cekcok antara dia dan Kasat Reskrim. Hercules yang hendak dibawa polisi menolak ditangkap.

Tiba-tiba datang sekelompok anak buah Hercules lainnya dari Perumahan Kebon Jeruk Indah, tak jauh dari lokasi itu. Kasat Reskrim sampai mengeluarkan tembakan untuk menenangkan mereka. "Door... door... door." Polisi pun mengalah melihat jumlah anak buah Hercules yang lebih banyak.

Hercules dan kelompoknya kemudian kembali masuk ke perumahan Kebon Jeruk Indah. Sementara Kasat Reskrim Polres Jakbar menelepon Kasat Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.

Tak berselang lama, datang lima mobil Resmob yang berisi sekitar 20 anggota polisi yang membawa senjata laras panjang. Para anggota polisi itu langsung menyerbu ke dalam perumahan Kebon Jeruk Indah untuk menangkap Hercules dan anak buahnya. Setelah itu, mereka digelandang ke Mapolda Metro Jaya.
(sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/08/1948337/Kronologi.Penangkapan.Hercules.Cs)
komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Mapolres OKU oleh Oknum TNI

Penulis : Big Daddy on Kamis, 07 Maret 2013 | 23.18

Kamis, 07 Maret 2013

Pada hari Kamis, 7 Maret 2013 terjadi suatu peristiwa memprihatinkan dalam dunia hankam negara kita, yaitu pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) oleh oknum anggota TNI yang diduga berasal dari  Yon Armed 15/76 Tarik Martapura. Peristiwa yang dilatarbelakangi oleh penembakan oknum anggota kepolisian terhadap anggota TNI pada beberapa waktu sebelumnya. Berikut adalah kronologi penyerangan dan pembakaran Mapolres OKU pada tanggal 7 Maret 2013


www.tempo.co
Kronologi singkat penyerangan Mapolres OKU menurut pihak Polda Sumatera Selatan:
Pukul 08.30
Sekitar 75 personel TNI Yon Armed 15/76 Tarik Martapura, Kamis pagi, mendatangi Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) menggunakan truk dan sepeda motor. Mereka hendak berdialog soal penanganan kasus tertembaknya TNI Prajurit Satu Heru Oktavianus oleh anggota Polres OKU, Brigadir Wijaya, dua bulan lalu yang tak jelas ujungnya. Kapolres OKU, AKBP Azis Saputra, sedang tak berada di tempat.

Personel TNI diterima dengan baik dan dipersilakan masuk ke Markas Polres OKU. Sejumlah anggota Polres pun menyiapkan ruangan untuk pertemuan itu. Rencananya, mereka akan diterima oleh Kepala Bagian Operasi Polres OKU, Komisaris Polisi Afri S. Jaya.

Pukul 09.00
Sejumlah anggota TNI mulai mengamuk di dalam Mapolres dan menghajar tiga petugas jaga Polres OKU. Mereka adalah Aiptu Arwani (luka tusuk paha kiri), Briptu Berlin Mandala (luka tusuk di punggung), Bripka M., dan Asrul Hasibuan, yang merupakan petugas kebersihan.

Pukul 10.00

Anggota TNI meninggalkan lokasi yang sudah terbakar menuju markas Batalyon Artileri Medan 15/76 Tarik, Martapura.

Pukul 10.30
Rombongan TNI tak langsung kembali ke markas. Mereka berbelok menuju Mapolsek Martapura dan menghancurkan kantor Polsek Martapura. Kompol M. Ridwan yang berada di tempat pun langsung menjadi bulan-bulanan sejumlah anggota TNI AD.

Pukul 11.00
Puas memporak-porandakan Mapolsek Martapura, rombongan tentara kembali ke markas.
 (sumber: http://www.tempo.co/read/news/2013/03/07/063465666/Ini-Kronologi-Penyerangan-TNI-AD-ke-Mapolres-OKU)



Vivanews.com
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan  Kombes Pol R Djarot menjelaskan kronologi penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu yang terjadi Kamis, 7 Maret 2013, oleh puluhan anggota TNI.

"Secara tiba-tiba masuk ke Mapolres, baik beroda dua maupun truk, melakukan tindakan-tindakan sehingga Mapolres rusak dan terbakar," kata Djarot.

Sekitar pukul 10.00, massa bergeser dari Mapolres OKU mendatangi Mapolsek Martapura dan melakukan perusakan dimana ada korban dari pihak polri. Diantaranya Kompol Ridwan, Kapolsek Martapura, mengalami luka berat.

"Sekarang dirujuk ke Palembang," katanya. Beberapa anggota Polsek juga mengalami luka-luka. 

Kerugian materiil Mapolres rusak parah dan hangus terbakar 90 persen. "Belum bisa diidentifikasi nominalnya."
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/396064-kronologi-penyerangan-mapolsek-oku-versi-polisi
 
 
tribunnews.com
Penyerangan dan pembakaran oknum TNI Yonarmed 15 terhadap Mapolres Ogan Komering Ulu, Baturaja, Sumatera Selatan, kemungkinan besar terjadi karena didahului rangkaian peristiwa sebelumnya.
 Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo kepada wartawan. Ia mengaku terkejut mendapat kabar itu ketika memberikan pengarahan kepada prajurit Kostrad.
"Saya mendapat laporan kesannya, anak-anak saya itu yang mendatangi. Tapi saya juga enggak mengerti mengapa terjadi seperti itu. Saya tidak mendengar ada penembakan dan sebagainya," ujar Pramono.

Menurut Pramono, sebelum ada penyerangan, didahului rangkaian sebelumnya di mana di tempat yang sama, ada angota TNI, khususnya dari satuan Yonarmed. Dia ditembak polisi dan meninggal.

Berdasar peristiwa tadi, pihak kepolisian kemudian menindaklanjuti perbuatan oknum polisi yang menembak.
"Di sini saya juga tidak mengerti kok kejadian bulan Januari jadinya begini," ungkap Pramono.

"Saya tetap pada prinsipnya siapa yang salah aku hukum. Mereka dari Armed 15. Kalau orangnya siapa saja saya belum jelas berapa banyak. Tapi saya harus akui itu terjadi," tegas Pramono yang mengaku akan menunggu investigasi.
http://www.tribunnews.com/2013/03/07/kronologi-penyerangan-mapolres-oku-versi-tni
 
 
 
komentar (1) | | Read More...

Kronologi Penangkapan Raffi Ahmad

Penulis : Big Daddy on Minggu, 27 Januari 2013 | 22.44

Minggu, 27 Januari 2013

Rumah salah seorang artis muda yang sedang naik daun, Raffi Ahmad digrebeg oleh BNN karena di sinyalir digunakan sebagai ajang pesta narkoba. Dalam penggerebegan yang dilakukan di Jl Gunung Balong, Kavling VII Nomor 16-I, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. itu ditangkap beberapa orang termasuk artis-artis lain dan selanjutnya dibawa oleh pihak BNN untuk dilakukan pemerksaan. Adapun kronologi penggrebegan dan penangkapan Raffi Ahmad dalam berbagai versi adalah sebagai berikut:


Tempo.co
kronologi penangkapan Rafi, seperti yang dituturkan dua orang pembantunya, pada Ahad, 27 Januari 2013.
- Pukul 01.00 WIB dinihari.
Pembantu tersebut mengatakan Raffi pulang bersama beberapa kawannya. "Mas Raffi memang biasa pulang jam segitu," kata pembantu lelaki laki-laki yang enggan disebut namanya. "Tapi kalau kumpul jarang." Selanjutnya pembantu tadi tidak tahu apa yang terjadi. Raffi dan kawan-kawannya berkumpul di ruang tamu lantai satu.

- Pukul 05.30 WIB.
Salah seorang pembantu lainnya, Denia, mengaku turun dari kamarnya di lantai dua. Dia bermaksud mematikan lampu. Setelah itu terdengar ketukan di pintu rumah. "Saya buka pintu dan kaget ada 15-an orang berbadan tegap mengaku polisi," ujarnya.

Denia mengaku takut dan langsung lari ke atas membangunkan suaminya. Polisi meneriakinya agar tidak lari. Sesaat Denia dan suaminya turun beserta pembantu lainnya.

"Suami saya tanya ada keperluan apa, tapi malah dimarahin, disuruh naik lantai dua dan menyerahkan semua telepon," katanya. Dia mengaku ketakutan. Selanjutnya yang dia tahu polisi menuju ruang tamu. Di sana Raffi dan kawan-kawannya tertidur.

- Pukul 06.30 WIB.
Polisi-polisi tadi keluar menggiring Raffi, Wanda Hamidah, Zaskia, dan Irwansyah beserta belasan orang lainnya keluar. Mereka langsung membawa Raffi dan lainnya ke BNN.

Salah seorang warga yang melihat kejadian ini mengaku kaget. "Ada enam mobil dan yang bawa Raffi tegap-tegap," kata warga yang berjualan mi ayam di depan kompleks perumahan Raffi ini.


 www.detik-news.com
Sekitar pukul 05.15 WIB, Ma’sun, Ketua RT 09 RW 04 Lebak Bulus, dijemput seorang anggota BNN di rumahnya.
Kepada Ma’sun, petugas BNN meminta kesediaan Ma’sun menjadi saksi dalam penggerebekan di rumah salah seorang warganya. Ia kemudian ke luar dan mengikuti petugas tersebut. Di jalan menuju rumah Raffi, delapan anggota BNN lain telah hadir.
“Mereka parkir di depan Sekolah Widuri, terus jalan kaki ke sini,” kata Ma’sun.
Perjalanan mereka terhenti di rumah Raffi. Petugas kemudian masuk ke rumah dan melihat Raffi di ruang tamu mengenakan baju kaus dan celana pendek bersama beberapa rekannya.
Penggeledahan dilakukan di ruang tamu dan lantai bawah, kemudian dilanjutkan ke lantai dua.
Denia, pembantu rumah tangga di rumah Raffi, menjelaskan, beberapa saat setelah pukul 05.00 WIB, ia hendak mematikan lampu rumah. Saat itu sekitar 10 pria berpakaian preman menaiki anak tangga.
Ia kemudian melaporkan kedatangan para tamu tersebut ke suaminya, Umar, yang berada di kamar tidur. Umar keluar dan sempat terlibat perdebatan dengan petugas.
Sekitar pukul 06.30, Umar dibawa ke lantai 1. Saat itu pula Irwansyah dan Zaskia Sungkar terlihat memasuki rumah.
Di ruang tamu, bersama Raffi, saat itu ada Wanda Hamidah dan dua teman dekat Raffi, yakni Rajiv dan seorang teman Raffi yang tidak dikenal Denia.
“Dari dalam rumah, orang BNN bawa dua linting ganja dan sekitar 14 kapsul dalam botol hitam,” kata Ma’sun.
Seperti diberitakan, BNN menangkap total 17 orang dari rumah Raffi Ahmad, Minggu. Empat di antaranya adalah Raffi Ahmad, Wanda Hamidah, Irwansyah, dan Zaskia Sungkar.
Saat ditemui di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Minggu (27/1/2013), pengacara sekaligus sahabat Raffi, Meidy Juniarto, yakin ada pihak yang sengaja menjebak personel grup vokal BBB itu.
“Inisalnya W. Tapi saya belum memastikan ya,” ujar Meidy.
Meidy mengatakan dirinya tidak pernah melihat Raffi menggunakan narkoba. Selama ini, Raffi selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial.
“Kemungkinan ada pihak lain yang menyalahgunakan mereka, Raffi dan teman-temannya,” tuturnya.
Sampai saat ini, Raffi dan 16 orang lainnya, termasuk Irwansyah, Zaskia Sungkar, dan Wanda Hamidah, masih menjalani pemeriksaan di kantor BNN.
http://www.detik-news.com/selebrity/kronologi-penangkapan-raffi-ahmad-dan-17-orang-oleh-bnn/


Beritasatu.com
Seorang pembantu laki-laki Raffi Ahmad yang enggan disebutkan namanya menuturkan, Rafii pulang ke rumahnya sekitar pukul 01.00 dini hari.

"Mas Rafi memang biasa pulang jam segitu. Tapi jarang kumpul-kumpul. Saya tak pernah melihat Mas Raffi aneh-aneh," katanya, yang kemudian tak tahu apa yang dilakukan Raffi dan kawan-kawannya saat berkumpul di ruang tamu lantai satu.

Kemudian, salah satu pembantu lainnya berinisial D, mengaku mendengar ketukan pintu saat akan mematikan lampu sekitar pukul 05.00.

"Saya buka pintu dan kaget ada sekitar 15-an orang berbadan tegap mengaku polisi," ujarnya.

Selanjutnya, karena takut ia langsung lari ke atas membangunkan suaminya. Polisi sempat meneriakinya agar tidak lari. Namun, tak lama kemudian D dan suaminya serta pembantu lainnya turun. "Suami saya tanya ada keperluan apa, tapi malah dimarahin. Disuruh naik lantai dua," katanya.

Selanjutnya, kata D, Tim BNN menuju ke ruang tamu, sekitar pukul 06.30. Lalu, membawa Raffi dan kawan-kawan menuju BNN.

Selain itu, Sutardi, salah satu warga yang berdagang mie ayam di sekitar rumah Raffi menuturkan, ia melihat Raffi dibawa beberapa orang dengan postur tegap.

"Ada enam mobil dan yang bawa Raffi orangnya tegap-tegap," singkatnya.
komentar | | Read More...

Total Tayangan Halaman

Categories

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger