News Update :

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali

Penulis : Big Daddy on Senin, 15 April 2013 | 22.59

Senin, 15 April 2013

Satu lagi kecelakaan transportasi udara terjadi di negara kita. Pada hari Sabtu 13 April 2013, sebuah pesawat Lion Air tipe Boeing 737-800 NG jatuh saat mendarat di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Pesawat yang berangkat dari Bandung tersebut jatuh ke laut sesaat sebelum rodanya menyentuh landasan Bandar Udara yang berada di Pulau Dewata tersebut. Untungnya pesawat yang mengangkut 108 tersebut tidak meledak sehingga seluruh penumpang dan kru pesawat bisa selamat meskipun ada sebagian yang terluka. Berikut adalah Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali  berdasarkan berbagai versi:

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air dari detiknews.com

Pesawat Lior Air rute Bandung-Denpasar jatuh di laut di Bali di dekat Bandara Ngurah Rai. 101 Penumpang dan 7 awak selamat. Belum diketahui apa penyebab pesawat itu jatuh.

"Pesawat terbelah," kata Sekretaris AP I Farid Indra saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (13/4/2013).

Cuaca di Ngurah Rai saat pesawat jatuh tengah gelap. Berikut kronologi pesawat sampai jatuh ke laut:

- 12.48 WIB

Pesawat Boeng 737 800 NG terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat dianggap laik terbang.

- 15.00 Wita

Kondisi cuaca di Ngurah Rai sudah mulai gelap

- 15.35 Wita

Pesawat hendak mendarat di runway Ngurah Rai. Tapi entah bagaimana pesawat menukik dan mendarat keras di bandara, kemudian lurus terus dan berhenti di laut.

- 15.40 Wita

Petugas bandara segera melakukan pertolongan. Tim evakuasi bergerak ke laut melakukan penyelamatan. Kondisi pintu darurat sudah terbuka

- 16.20 Wita

Seluruh evakuasi penumpang tuntas dilakukan. Seluruh penumpang selamat. Beberapa mengalami luka-luka.
 Sumber: http://news.detik.com/read/2013/04/13/170938/2219542/10/kronologi-lion-air-jatuh-di-laut-di-bali


Kronologis jatuhnya pesawat versi Menteri Perhubungan RI  yang disampaikan pada hari senin 15 April 2013

15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).

15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09.

15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, dan engineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.

15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.

Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup.

http://www.tempo.co/read/news/2013/04/15/090473576/Kronologis-Jatuhnya-Lion-Air-di-Bali-Versi-Menhub



komentar (2) | | Read More...

Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi

Penulis : Big Daddy on Rabu, 03 April 2013 | 20.26

Rabu, 03 April 2013

Nama Wiwin Suwandi yang selama ini belum dikenal publik tiba-tiba menjadi ramai disebut. Siapakah dia? Dalam sidang komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan Wiwin Suwandilah yang membocorkan draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.  Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar yang merupakan mahasiswa binaan Abraham Samad diusulkan oleh Sang Ketua KPK untuk direkrut menjadi sekretaris pribadinya di KPK. Sedangkan Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi adalah sebagai berikut


Pada pukul 20.20 WIB, tanggal 7 Februari 2013, Sprindik tersebut ditandatangani oleh tiga pimpinan KPK.

Kemudian, pada pukul 20.27 WIB, Abraham Samad memerintahkan Wiwin untuk meng-copy konsep dokumen Sprindik yang belum diparaf oleh semua pimpinan KPK tersebut. Konsep surat tersebut belum diberi tanggal, dan dibubuhi cap atau setempel  KPK.
Lalu, pada pukul 21.29 WIB, hasil copy-an tersebut diserahkan kembali oleh Wiwin kepada Abraham Samad.

Tetapi, pada pukul 21.30 WIB, Wiwin kembali melakukan scan untuk meng-copy dokumen tersebut. Pukul 21.46 WIB, Wiwin menyimpan hasil scan Sprindik kedua tersebut dan disimpan di laci mejanya. Kemudian pukul 21.51 WIB, Wiwin meninggalkan Gedung KPK dan pulang kerumahnya.

Keesokan harinya, pada 8 Februari 2013, sekira pukul 21.46 WIB, Wiwin kembali mengambil dokumen yang telah dicetak pada malam sebelumnya yang disimpan di laci.

Selanjutnya, Wiwin yang tinggal serumah dengan Abraham Samad itu, berangkat menuju kawasan Setiabudi Building dan bertemu dengan dua orang wartawan bernama Tri Suharman dan Rudy Polycarpus.

Di tempat itu, Wiwin  menunjukan dan menyerahkan satu lembar hasil scan cetak Sprindik yang di scan.

Hingga akhirnya, pada 9 Februari 2013, Sprindik atas nama Anas Urbaningrum beredar di media massa.

Wiwin diketahui memang mengenal dekat wartawan yang bernama Tri Suharman. Kedekatannya itu juga diketahui Abraham Samad. Abraham juga mengenal Tri Suharman, sebagai mantan wartawan yang sebelumnya bertugas di Makasar dan sekarang bertugas di KPK.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2013/04/03/339/785714/kronologi-pembocoran-sprindik-anas-oleh-wiwin-suwandi
komentar | | Read More...

Kronologi Perampokan Pegadaian Syariah Yogyakarta

Pada hari Selasa (2/4/2013), Pegadaian Syariah Unit Ngampilan Yogyakarta dirampok oleh 5 orang dengan kerugian total 6,7 M yang merupakan dana milik nasabah. Kerugian itu berupa perhiasan dan uang tunai senilai 13 juta rupiah. Adapun kronologi perampokan Pegadaian Syariah Ngampilan Yogyakarta dengan kerugian 6,7 M tersebut adalah sebagai berikut:


Sekitar pukul 10.00 WIB, datang lima orang yang memarkir sepeda motor mereka di sisi selatan, beberapa meter dari Pegadaian Syariah di Jl Letjen Soeprapto No 43 Yogyakarta. Kelimanya masuk pegadaian mengenakan helm dan langsung mendorong satpam, Sugeng, dari depan pintu bagian luar pegadaian, agar masuk ke dalam. Di dalam kantor itu Sugeng ditodong senjata laras pendek.

Pengelola Cabang Pegadaian Syariah, Slamet Riyadi (47), yang berada di balik meja bersekat kaca tak sempat bergerak. Lalu seorang pelaku masuk pintu kaca yang tak terkunci dan menodongkan senjata api ke arahnya.

"Mereka langsung menodongkan senjata dan memaksa minta ditunjukkan brankas uang," kata Slamet.

Sementara saat Slamet ditodong senjata, kasirnya, Wiwit, yang juga di dalam kantor itu secara spontan hendak mengevakuasi diri dengan berlari keluar. Namun sial, seorang perampok menangkapnya. Tiga orang karyawan pegadaian itu pun diikat dengan tali.

Dua orang, satpam Sugeng dan kasir Wiwit diancam di bawah todongan senjata, sedangkan Slamet dalam kondisi terikat dipaksa menuju ruang brankas. Terpaksa Slamet menunjukkannya, masuk melewati pintu di pojok kanan ruangan, menuju ruang brankas. Di ruangan itu Slamet kembali mengalami ancaman. Seorang perampok menggertak dengan melepaskan tembakan satu kali ke arah meja di dekat brankas. Kaca yang melapisi meja itu pun pecah.

"Ada suara letusan, tapi bukan suara seperti misalnya 'Boom' begitu. Jarak senjata saat tembakan dilepaskan sekitar lima sentimeter di atas meja," ujar Slamet, saat memberi keterangkan kepada Kapolresta, seperti ditirukan kapolresta.

Dalam tekanan, Slamet lalu membuka kunci brankas. Perampok langsung menjarah uang dan perhiasan emas dari dalam brankas dan ruangan itu. Dikabarkan mereka lalu kabur melalui pintu depan pegadaian itu.

"Perampokan itu diperkirakan berlangsung tidak lebih dari 20 menit. Perkiraan sementara lima pelaku. Tapi ada yang bilang enam," kata Kombes Pol Mustaqiem, beberapa menit setelah kejadian.

Saat para pelaku kabur melalui pintu depan pegadaian, sejumlah warga ada yang memergokinya. Namun, di antara mereka nampaknya hanya bisa menyaksikan dan tidak berbuat banyak. Seorang juru parkir di selatan pegadaian, Stefanus Supardi, ditemui wartawan mengaku melihat kelima perampok itu keluar dari pegadaian. Tiga di antaranya menggendong tas ransel yang diduga berisi penuh uang dan perhiasan emas hasil rampokan.

"Kalau katanya ada tembakan, tapi saya (dari luar) tidak mendengar suara tembakan itu," katanya di lokasi.

Menurutnya, mereka berlima mengendarai lima sepeda motor. Namun jenis sepeda motor itu dia tidak begitu memperhatikannya. Supardi tidak dapat memberikan banyak keterangan karena tak lama setelah kejadian langsung dibawa petugas dalam pengawalan ketat. Selain tiga orang karyawan pegadaian dan Supardi, polisi juga meminta keterangan dua saksi warga lainnya yang melihat kejadian di lokasi.

Berdasarkan informasi dihimpun dari petugas di lapangan, satu sepeda motor yang dikendarai perampok bernomor polisi AB4870 LO/LQ. Belum dipastikan apa jenis sepeda motor itu. Yang jelas, para perampok setelah keluar dari pegadaian lalu mengambil sepeda motor mereka dan kabur ke arah utara (arah Jlagran).
Sumber:  http://jogja.tribunnews.com/2013/04/03/ini-drama-perampokan-pegadaian-syariah/
komentar | | Read More...

Total Tayangan Halaman

Categories

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger