News Update :
Hot News »
Bagikan kepada teman!

Kronologi Suap ke Rudi Rubiandini

Penulis : Big Daddy on Rabu, 14 Agustus 2013 | 18.29

Rabu, 14 Agustus 2013

Penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan satu kejutan yang sangat besar, terutama bagi publik yang mengenal akademisi tersebut. Selain dikenal sebagai dosen yang baik di almamaternya, yang bersangkutan juga dikenal sebagai seorang yang sederhana, karena memiliki hobi mudik menggunakan kereta api ekonomi. Berdasarkan informasi yang berkembang, Rudi Rubiandini yang sempat menjadi wakil menteri ESDM ini sudah diintai oleh KPK cukup lama. berikut kronologi penyampaian suap kepada Rudi Rubiandini yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto:

KPK memulai operasi sore hari, Selasa (13/8/2013), sampai Rabu (14/8/2013) dini hari. Orang berinisial S memberikan dana kepada si A sebanyak 400 ribu dolar Amerika Serikat sekitar pukul 16.00 WIB.

"Dana itu diberikan kepada saudara R (Rudi) yang dijanjikan diberikan jam 9 malam," ujar Bambang dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Sekitar pukul 21.00 WIB, si A datang ke rumah Rudi yang terletak di Jalan Brawijaya VIII nomor 30, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ketika itu, A datang dengan sepeda motor gede (moge).

A menyerahkan uang 400 ribu dolar AS dalam tas dan motor gede yang ia kendarai sebelumnya. "(Rudi) mencoba starter moge itu," ujar Bambang.

Sekitar setengah jam transaksi, A meninggalkan rumah dan diantar oleh sopir Rudi. "Dengan mobil R (Rudi)," kata Bambang.

Tidak lama setelah itu, KPK melakukan penangkapan. Enam orang diamankan ke kantor KPK yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan.

Enam orang itu adalah Rudi, A, S, dua satpam rumah, dan sopir. S ditangkap di salah satu apartemen yang di Jakarta
Sumber: inilah.com
komentar | | Read More...

Kronologi peristiwa pembunuhan Franceisca Yofie di Bandung

Penulis : Big Daddy on Selasa, 06 Agustus 2013 | 20.09

Selasa, 06 Agustus 2013

Senin 5 agustus 2013 menjadi hari yang sangat menghebohkan bagi masyarakat Kota Bandung, bahkan sampai ke seluruh nusantara. Betapa tidak, suatu peristiwa tragis telah terjadi dimana seorang wanitadianiaya dengan begitu kejamnya. Franceisca Yofie nama wanita itu dibacok di bagian kepala dan diseret dengan motor sampai 500 meter sehingga kritis dan meninggal dunia di rumah sakit. Berkembang berbagai spekulasi terkait terbunuhnya wanita cantik tersebut, dari pekerjaannya sebagai manager perusahaan pembiayaan yang terkait dengan hutang-piutang, sampai dengan isu percintaannya dengan seorang perwira polisi yang dituding ada kaitannya dengan kasus ini.

Berikut kronologi peristiwa pembunuhan Franceisca Yofie  berdasarkan keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno usai ekspose di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Bandung, Selasa (13/8/2013) sebagaimana dirilis dari detik.com:

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 19.15 WIB
SPK Polsek Sukajadi mendapat laporan masyarakat via telepon bahwa ditemukan korban penganiayaan tanpa identitas mengalami luka berat di lapangan Abra, Jalan Cipedes Tengah.

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 19.25 WIB
Petugas polsek tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung membawa korban menuju RS Hasan Sadikin (RSHS) dalam keadaan kritis. Kemudian korban meninggal dunia di UGD RSHS dan tidak dapat tertolong. Lalu dilaksanakan olah TKP serta menyita beberapa barang bukti (pakaian, sampel darah, sampel rambut).

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 20.00 WIB
Petugas baru mengetahui korban berindentitas Franceisca Yofie (34) dari saksi RD (pemilik kos korban) yang menemukan mobil korban terparkir di depan gerbang dalam keadaan menyala dan ditinggalkan korban. Kemudian polisi menyita beberapa barang bukti (hp korban, surat dan dokumentasi pribadi korban).

Senin (5/8/2013) sekitar pukul 20.30 WIB
Petugas melaksanakan olah TKP di area gerbang kos dan kamar kos korban, Jalan Setra Indah Utara 2 No 11.

Selasa (6/8/2013) sekitar pukul 01.30 WIB
Kakak korban EL membuat laporan di Polsek Sukajadi Bandung.

Selasa (6/8/2013) 09.00 WIB
Dilakukan olah TKP secara menyeluruh dari TKP 1 sampai TKP 2, memeriksa 10 saksi serta menyita 3 buah rekaman CCTV.

Rabu (7/8/2013)
Tim gabungan mendalami penyelidikan terhadap seluruh dugaan motif dari fakta di lapangan serta seluruh barang bukti yang disita.

Rabu (7/8/2013) pukul 22.00
Dilaksanakan gelar perkara dipimpin Kapolda Jabar dihadiri Kapolrestabes, Kabid Propam serta Dirkrimum membahas seluruh fakta temuan di TKP dan seluruh barang bukti yang disita serta dugaan adanya keterlibatan anggota Polri. Kapolda memerintahkan segera menangkap pelaku dan menindak tegas apabila ada anggota yang terlibat.

Kamis (8/8/2013)
Tim mendapat informasi adanya jual beli HP milik korban kemudian diamankan K dan D (penemu HP di sekitar TKP), E (perantara jual), kemudian dijual ke DR di ITC. K dan D ditahan karena pencurian pasal 363 KUHP, sedangkan E dan DR ditahan karena penadahan pasal 480 KUHP.

Sabtu (10/8/2013)
Tersangka Ade yang mengaku telah melakukan pencurian yang menyebabkan kematian korban di Lapangan Abra menyerahkan diri ke Polsek Sukajadi didampingi kakek dan paman pelaku. Berdasar keterangan Ade, polisi lalu menangkap Wawan.

Sumber: detik.com
komentar | | Read More...

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali

Penulis : Big Daddy on Senin, 15 April 2013 | 22.59

Senin, 15 April 2013

Satu lagi kecelakaan transportasi udara terjadi di negara kita. Pada hari Sabtu 13 April 2013, sebuah pesawat Lion Air tipe Boeing 737-800 NG jatuh saat mendarat di Bandar Udara Ngurah Rai Bali. Pesawat yang berangkat dari Bandung tersebut jatuh ke laut sesaat sebelum rodanya menyentuh landasan Bandar Udara yang berada di Pulau Dewata tersebut. Untungnya pesawat yang mengangkut 108 tersebut tidak meledak sehingga seluruh penumpang dan kru pesawat bisa selamat meskipun ada sebagian yang terluka. Berikut adalah Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air di Bali  berdasarkan berbagai versi:

Kronologis Jatuhnya pesawat Lion Air dari detiknews.com

Pesawat Lior Air rute Bandung-Denpasar jatuh di laut di Bali di dekat Bandara Ngurah Rai. 101 Penumpang dan 7 awak selamat. Belum diketahui apa penyebab pesawat itu jatuh.

"Pesawat terbelah," kata Sekretaris AP I Farid Indra saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (13/4/2013).

Cuaca di Ngurah Rai saat pesawat jatuh tengah gelap. Berikut kronologi pesawat sampai jatuh ke laut:

- 12.48 WIB

Pesawat Boeng 737 800 NG terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Pesawat dianggap laik terbang.

- 15.00 Wita

Kondisi cuaca di Ngurah Rai sudah mulai gelap

- 15.35 Wita

Pesawat hendak mendarat di runway Ngurah Rai. Tapi entah bagaimana pesawat menukik dan mendarat keras di bandara, kemudian lurus terus dan berhenti di laut.

- 15.40 Wita

Petugas bandara segera melakukan pertolongan. Tim evakuasi bergerak ke laut melakukan penyelamatan. Kondisi pintu darurat sudah terbuka

- 16.20 Wita

Seluruh evakuasi penumpang tuntas dilakukan. Seluruh penumpang selamat. Beberapa mengalami luka-luka.
 Sumber: http://news.detik.com/read/2013/04/13/170938/2219542/10/kronologi-lion-air-jatuh-di-laut-di-bali


Kronologis jatuhnya pesawat versi Menteri Perhubungan RI  yang disampaikan pada hari senin 15 April 2013

15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).

15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09.

15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, dan engineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.

15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.

Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup.

http://www.tempo.co/read/news/2013/04/15/090473576/Kronologis-Jatuhnya-Lion-Air-di-Bali-Versi-Menhub



komentar (2) | | Read More...

Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi

Penulis : Big Daddy on Rabu, 03 April 2013 | 20.26

Rabu, 03 April 2013

Nama Wiwin Suwandi yang selama ini belum dikenal publik tiba-tiba menjadi ramai disebut. Siapakah dia? Dalam sidang komite etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan Wiwin Suwandilah yang membocorkan draf surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.  Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar yang merupakan mahasiswa binaan Abraham Samad diusulkan oleh Sang Ketua KPK untuk direkrut menjadi sekretaris pribadinya di KPK. Sedangkan Kronologi Pembocoran Sprindik Anas Oleh Wiwin Suwandi adalah sebagai berikut


Pada pukul 20.20 WIB, tanggal 7 Februari 2013, Sprindik tersebut ditandatangani oleh tiga pimpinan KPK.

Kemudian, pada pukul 20.27 WIB, Abraham Samad memerintahkan Wiwin untuk meng-copy konsep dokumen Sprindik yang belum diparaf oleh semua pimpinan KPK tersebut. Konsep surat tersebut belum diberi tanggal, dan dibubuhi cap atau setempel  KPK.
Lalu, pada pukul 21.29 WIB, hasil copy-an tersebut diserahkan kembali oleh Wiwin kepada Abraham Samad.

Tetapi, pada pukul 21.30 WIB, Wiwin kembali melakukan scan untuk meng-copy dokumen tersebut. Pukul 21.46 WIB, Wiwin menyimpan hasil scan Sprindik kedua tersebut dan disimpan di laci mejanya. Kemudian pukul 21.51 WIB, Wiwin meninggalkan Gedung KPK dan pulang kerumahnya.

Keesokan harinya, pada 8 Februari 2013, sekira pukul 21.46 WIB, Wiwin kembali mengambil dokumen yang telah dicetak pada malam sebelumnya yang disimpan di laci.

Selanjutnya, Wiwin yang tinggal serumah dengan Abraham Samad itu, berangkat menuju kawasan Setiabudi Building dan bertemu dengan dua orang wartawan bernama Tri Suharman dan Rudy Polycarpus.

Di tempat itu, Wiwin  menunjukan dan menyerahkan satu lembar hasil scan cetak Sprindik yang di scan.

Hingga akhirnya, pada 9 Februari 2013, Sprindik atas nama Anas Urbaningrum beredar di media massa.

Wiwin diketahui memang mengenal dekat wartawan yang bernama Tri Suharman. Kedekatannya itu juga diketahui Abraham Samad. Abraham juga mengenal Tri Suharman, sebagai mantan wartawan yang sebelumnya bertugas di Makasar dan sekarang bertugas di KPK.
Sumber: http://news.okezone.com/read/2013/04/03/339/785714/kronologi-pembocoran-sprindik-anas-oleh-wiwin-suwandi
komentar | | Read More...

Kronologi Perampokan Pegadaian Syariah Yogyakarta

Pada hari Selasa (2/4/2013), Pegadaian Syariah Unit Ngampilan Yogyakarta dirampok oleh 5 orang dengan kerugian total 6,7 M yang merupakan dana milik nasabah. Kerugian itu berupa perhiasan dan uang tunai senilai 13 juta rupiah. Adapun kronologi perampokan Pegadaian Syariah Ngampilan Yogyakarta dengan kerugian 6,7 M tersebut adalah sebagai berikut:


Sekitar pukul 10.00 WIB, datang lima orang yang memarkir sepeda motor mereka di sisi selatan, beberapa meter dari Pegadaian Syariah di Jl Letjen Soeprapto No 43 Yogyakarta. Kelimanya masuk pegadaian mengenakan helm dan langsung mendorong satpam, Sugeng, dari depan pintu bagian luar pegadaian, agar masuk ke dalam. Di dalam kantor itu Sugeng ditodong senjata laras pendek.

Pengelola Cabang Pegadaian Syariah, Slamet Riyadi (47), yang berada di balik meja bersekat kaca tak sempat bergerak. Lalu seorang pelaku masuk pintu kaca yang tak terkunci dan menodongkan senjata api ke arahnya.

"Mereka langsung menodongkan senjata dan memaksa minta ditunjukkan brankas uang," kata Slamet.

Sementara saat Slamet ditodong senjata, kasirnya, Wiwit, yang juga di dalam kantor itu secara spontan hendak mengevakuasi diri dengan berlari keluar. Namun sial, seorang perampok menangkapnya. Tiga orang karyawan pegadaian itu pun diikat dengan tali.

Dua orang, satpam Sugeng dan kasir Wiwit diancam di bawah todongan senjata, sedangkan Slamet dalam kondisi terikat dipaksa menuju ruang brankas. Terpaksa Slamet menunjukkannya, masuk melewati pintu di pojok kanan ruangan, menuju ruang brankas. Di ruangan itu Slamet kembali mengalami ancaman. Seorang perampok menggertak dengan melepaskan tembakan satu kali ke arah meja di dekat brankas. Kaca yang melapisi meja itu pun pecah.

"Ada suara letusan, tapi bukan suara seperti misalnya 'Boom' begitu. Jarak senjata saat tembakan dilepaskan sekitar lima sentimeter di atas meja," ujar Slamet, saat memberi keterangkan kepada Kapolresta, seperti ditirukan kapolresta.

Dalam tekanan, Slamet lalu membuka kunci brankas. Perampok langsung menjarah uang dan perhiasan emas dari dalam brankas dan ruangan itu. Dikabarkan mereka lalu kabur melalui pintu depan pegadaian itu.

"Perampokan itu diperkirakan berlangsung tidak lebih dari 20 menit. Perkiraan sementara lima pelaku. Tapi ada yang bilang enam," kata Kombes Pol Mustaqiem, beberapa menit setelah kejadian.

Saat para pelaku kabur melalui pintu depan pegadaian, sejumlah warga ada yang memergokinya. Namun, di antara mereka nampaknya hanya bisa menyaksikan dan tidak berbuat banyak. Seorang juru parkir di selatan pegadaian, Stefanus Supardi, ditemui wartawan mengaku melihat kelima perampok itu keluar dari pegadaian. Tiga di antaranya menggendong tas ransel yang diduga berisi penuh uang dan perhiasan emas hasil rampokan.

"Kalau katanya ada tembakan, tapi saya (dari luar) tidak mendengar suara tembakan itu," katanya di lokasi.

Menurutnya, mereka berlima mengendarai lima sepeda motor. Namun jenis sepeda motor itu dia tidak begitu memperhatikannya. Supardi tidak dapat memberikan banyak keterangan karena tak lama setelah kejadian langsung dibawa petugas dalam pengawalan ketat. Selain tiga orang karyawan pegadaian dan Supardi, polisi juga meminta keterangan dua saksi warga lainnya yang melihat kejadian di lokasi.

Berdasarkan informasi dihimpun dari petugas di lapangan, satu sepeda motor yang dikendarai perampok bernomor polisi AB4870 LO/LQ. Belum dipastikan apa jenis sepeda motor itu. Yang jelas, para perampok setelah keluar dari pegadaian lalu mengambil sepeda motor mereka dan kabur ke arah utara (arah Jlagran).
Sumber:  http://jogja.tribunnews.com/2013/04/03/ini-drama-perampokan-pegadaian-syariah/
komentar | | Read More...

Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK

Penulis : Big Daddy on Sabtu, 23 Maret 2013 | 22.06

Sabtu, 23 Maret 2013

Satu lagi penegak hukum kita mendapat giliran untuk ditangkap tangan oleh KPK karena diduga menerima gratifikasi. Adalah Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyonoyang ditangkap KPK karena diduga terkait penyuapan untuk perkara Bansos Pemkot Bandung yang diadili olehnya. Setyabudi kedapatan menerima uang Rp 150 juta dari seorang bernama Asep. Adapun Kronologi penangkapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung oleh KPK berdasarkan pernyataan Jubir KPK Johan Budi dan sumber informasi lain adalah sebagai berikut:



Kamis (21/3)

Tim KPK meluncur menuju Bandung setelah mendapatkan informasi mengenai akan dilakukan penyerahan uang.

Jumat (22/3)

-Jumat pagi, tambahan tim dari Kuningan, Jakarta meluncur ke Bandung

-Jumat siang sehabis Jumatan tim membuntuti sosok Asep yang mengemudikan Avanza D 1605 IF. Asep menuju ke PN Bandung Jl Martadinata. Begitu sampai di lokasi, Asep memarkir mobilnya di seberang halaman PN Bandung.

Namun meski sudah sampai di lokasi, Asep tidak langsung masuk ke dalam gedung PN Bandung. Dia sempat berputar-putar jalan kaki di halaman. Baru belakangan dia akhirnya masuk ke dalam gedung.

Di dalam gedung, Asep langsung meluncur ke ruangan Setyabudi. Dia berjalan masuk meneteng tas kertas warna hijau.

Tepat pukul 14.15 WIB, Asep berjalan keluar dari ruang Setyabudi. Tas kertas yang dibawanya sudah berpidah tangan.

Tim KPK yang sudah mengintai langsung merangsek masuk. Asep diminta lagi masuk ke dalam ruang Setyabudi untuk menunjukkan tas kertas yang tadinya dia bawa.

Begitu masuk ke dalam ruang Setyabudi, tas tersebut masih tergeletak di atas meja. Begitu tim penyidik membukanya, didapati uang seratus ribuan dengan total nilai Rp 150 juta yang dibungkus kertas koran. Tim lantas mengamankan Setyabudi dan Asep.

Di mobil Asep KPK menemukan uang lain sejumlah Rp 100 juta. Uang itu turut disita KPK.

-Sore

Tim KPK yang lain, langsung mengejar dua orang lain yakni Heri Nurhayat Plt Kepala Dinas Pengelonaan keuangan dan Aset Daerah Pemkot Bandung serta Pupung, Bendahara Dinas Pengeloalaan Keuangan dan Aset Daerah. Tim menduga dua orang tersebut memiliki kaitan dengan Asep, terutama terkait perintah pemberian uang.

- Pukul 18.55 WIB

Setyabudi dan Asep dibawa ke KPK. Setyabudi dikawal dua penyidik dan diborgol, sedangkan Asep tidak.

-Pukul 19.50 WIB

Giliran Heri Nurhayat dan Pupung digiring ke kantor KPK. Bersama keduanya, KPK juga mengamankan satpam PN Bandung untuk dijadikan saksi kejadian.

Kini keempatnya akan menjalani pemeriksaan maksimal 1 x 24 jam untuk kemudian akan diumumkan status hukum mereka.
Sumber: http://news.detik.com/read/2013/03/22/204635/2201640/10/kronologi-penyuapan-kepada-hakim-st?nd771104bcj



komentar | | Read More...

Kronologi Penyerangan Lapas Sleman

Pada hari Sabtu (23/3/2013) dinihari, terjadi penyerangan di Lembaga Pemasyarakataan Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang dilakukan oleh orang-orang bertopeng. Penyerang yang diduga berjumlah belasan orang tersebut mengancam petugas lapas yang sedang berjaga agar menunjukkan tahanan titipan dari Polda DIY atas kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian dengan korban anggota Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sersan Satu Santoso di salah satu Kafe yang cukup terkenal. Empat orang yang merupakan tahanan titipan Polda DIY tersebut ditemukan meninggal dunia dengan luka tembakan senjata api. Adapun Kronologis Penyerangan Lapas Sleman tersebut adalah sebagai berikut: 

Berita Satu
Kepala Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sukamto Harto, mengirimkan surat yang berisi kronologi kejadian kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Derah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Berikut kronologi kejadian berdasarkan surat tersebut.
Sekitar pukul 00.45 WIB, datang segerombolan orang ke Lapas. Salah seorang dari gerombolan yang berpakaian paling rapi mengetuk pintu utama Lapas sembari menunjukan surat dari Polda DIY. Atas permintaan membukakan pintu, petugas penjaga gerbang menolaknya.
Akibat penolakan itu, anggota gerombolan lain terlihat menodongkan senjata dan granat. Mereka memaksa masuk dan meminta kunci blok hunian para empat tahanan titipan dari Polda DIY.
Petugas Lapas mengatakan, bahwa kunci blok hunian dipegang oleh Margo Utomo, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas di rumah dinasnya. Salah seorang dari gerombolan meminta diantarkan ke rumah Margo sembari menodongkan senjata laras panjang.
Kemudian, Kepala Jaga Edi Prasetyo, dipaksa untuk menunjukkan ruangan kepala Lapas dan tempat penyimpanan alat rekam CCTV di lantai dua. Lagi-lagi mereka melakukan perintah para anggota gerombolan dibawah todongan senjata laras panjang. Sesampainya di ruang kepala lapas, Edi diminta tiarap.
Tak lama berselang, Margo tiba di Lapas membawa kunci kotak untuk membuka kunci blok hunian. Ia sempat menghubungi Sukamto, namun tindakannya tersebut diketahui oleh anggota gerombolan, sehingga ponsel direbut secara paksa dan kunci kotak dirampas.
Kotak berisi kunci tersebut nyatanya sudah dipecahkan dan Edi diperintahkan untuk menunjukan kunci blok hunian. Para gerombolan dan sejumlah petugas Lapas menuju blok hunian. Sempat terjadi kontak fisik antara gerombolan dengan petugas Lapas.
Sesampainya di BLOK A kamar nomor 5 yang berisi 35 tahanan, petugas Lapas diminta tiarap dan sempat dipukul oleh petugas gerombolan. Dalam posisi tersebut, mereka tidak bisa menyaksikan apa yang terjadi. Mereka hanya mendengar beberapa kali letusan senjata api.
Setelah terdengar beberapa kali bunyi letusan, para gerombolan itu lari ke pintu utama dan meninggalkan Lapas. Para petugas Lapas yang tengah tiarap itu berdiri dan menyaksikan ada empat tahanan yang sudah tak bernyawa akibat luka tembakan dibagian tubuhnya.
Rombongan yang berjumlah 10 hingga 15 orang tersebut melarikan diri pada pukul 01.05 WIB menggunakan dua buah mobil yang terparkir di jalan depan area lapas.
Sumber: www.beritasatu.com/nasional/103669-kronologi-penyerangan-lapas-sleman.html

Monitor Indonesia.com
Inilah Kicauan Lengkap @RagilSempronk:
Malam Selasa 18 mar 2013 sekira pkl 02.45 wib yg lalu di Hugo's cafe Jogja telah terjadi keributan antara oknum kopasus dgn beberapa orang.
Keributan trjdi antara Sertu Santoso ttl Palembang 12-1-82, dgn kelompok Diky Sahetapi (kira2 10 orng) yg mengakibatkan Sertu Santosa tewas.
Esoknya Polisi tangkap Diky. S dan ditetapkan sbg tsk beserta 9 tmnnya (6 buron). (Dari sini unsur akan adanya balas dendam sudah tercium).
Kapolda langsung berkoordinasi dgn Pimpinan TNI, penjagaan di Mapolda DIY sangat ketat. Hal tsb utk menanggulangi kejadian Sumsel di Jogja.
*oh iya, tambahan: 4 tsk tersebut terdiri dari Diky Sahetapi (pelaku penusukan), Dedi, Adi, dan Johan (pecatan polisi krna kasus shabu).
Dan ternyata apa yg dikhawatirkan itu benar terjadi semalam, pdhl sebenarnya bisa ditanggulangi (sy tak mau banyak menduga alasannya).
Lanjut ya. Berdasar info dari teliksandi, pada malam rabu ada 4 truk militer dgn puluhan penumpang pakaian preman masuk jogja.
Malam kamis dan jumat kembali lg dgn puluhan motor, bahkan ditemani dgn ormas islam (dari info mereka menyisir teman2 tsk atau yg sedaerah).
Dan puncaknya malam tadi, sekitar 15-17 orang dgn mobil, dgn rompi anti peluru dan dazo (penutup wajah) menyerbu Lapas Sleman di Cebongan.
Kejadian awal pukul 01.00 seseorang mengetok pintu LP mengaku dr Polda DIY ijin bon tahanan, an tsb diatas, tp sipir tak segera buka pintu.
Sipir beralasan akan minta ijin atasan, tp pengetuk mengancam akan meledakkan pintu dgn granat. terpaksa pintu dibuka oleh sipir.
Rombongan langsung masuk minta ditunjukan sel tahanan 4 tsk, yg lain berjaga di jalan depan LP dan mencegat pengguna jalan yg akan lewat.
Anggota sipir sempat menolak menunjukan, tp dianiaya dgn popor AK 47 dan dgn terpaksa menunjukan sel 5A blok anggrek tempat 4 tsk ditahan.
Di dlm sel ada 35 tahanan, tp dgn lihai gerombolan tsb melihat dan memberondong 4 tsk tahanan titipan tsb tanpa melakukan kesalahan.
Setelah itu rombongan penyerang membawa kamera cctv, kejadian sangat cepat dan profesional, hanya sekitar 15-30 menit..
Dan tewaslah 4 tsk pembunuh kopasus tsb diberondong AK 47 yg membuat seluruh tahanan lain dan masy sekitar ketakutan bahkan pingsan.
Sumber: http://monitorindonesia.com/hukrim/54-hukrim/14573-dan-tewaslah-4-pembunuh-kopassus-itu-diberondong-ak-47.html


 
komentar | | Read More...

Total Tayangan Halaman

Categories

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger